PGN Optimis Sektor Industri Akan Kembali Menggeliat
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melakukan berbagai program untuk mendukung program pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Mulai dari implementasi Kepmen ESDM 13/2020, penerapan harga gas khusus untuk industri tertentu, Jargas, hingga pembangkit listrik.
Direktur Komersial PGN, Faris Aziz mengatakan PGN sebagai subholding gas berupaya dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19. Meski tak bisa dipungkiri, COVID-19 mempengaruhi supply chain gas bumi domestik.
Ia menyebut PGN dan sebagian besar industri pengguna gas berdampak signifikan, baik secara kinerja dan finansial perusahaan.
"Pak Herman sudah menyampaikan mengenai triple shock dan PGN merasakannya. Kondisi demand mengalami penurunan di seluruh sektor pelanggan, khususnya pelanggan industri. Kemudian juga terjadi pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap US$ yang berdampak pada harga migas," ungkap Faris dalam keterangan tertulis, Rabu 29 Juli 2020.
Hal itu diungkapkannya dalam diskusi publik yang diselenggarakan oleh Majelis Nasional KAHMI yang membahas tentang peran BUMN sektor energi dan pertambangan dalam pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19, Selasa 28 Juli 2020.
Faris menjelaskan bisnis migas adalah bisnis padat modal. PGN sebagai badan usaha di midstream memerlukan keberlanjutan jangka panjang terhadap bisnis ini. Oleh karena itu, PGN tentu harus bisa mengelola take or pay dari pemasok hulu, sementara demand di hilir cenderung mengalami penurunan.
"Demand mengalami penurunan yang cukup tajam, khususnya di bulan April dan Mei 2020, yaitu sekitar 15%, sehingga PGN harus bisa menata kembali pengelolaan bisnis dan memastikan keandalan infrastruktur yang ada," ungkap Faris.
Meski sempat mengalami penurunan demand, Faris mengungkapkan supply gas untuk sektor-sektor industri pada bulan Juni 2020 sudah mulai meningkat. Pada periode Januari-Februari 2020, sebetulnya sudah lebih baik dari tahun 2019.
Kemudian mulai bulan Maret 2020, kondisi COVID-19 sudah mulai menimbulkan dampak sehingga supply PGN menurun.
"Mudah-mudahan puncaknya hanya di bulan Mei 2020 dan sudah ada trend yang semakin baik seiring dengan upaya pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional melalui Program Ekonomi Nasional (PEN)," tuturnya.
"Hal ini memberikan rasa optimisme bagi PGN, sehingga sektor-sektor industri mulai menggeliat kembali. Rata-rata Januari-Juni 2020, supply gas bumi ke PGN sebesar 735 BBTUD," imbuh Faris.