Sedekah sebagai Obat Penyakit? Ulama Membagi Dua Jenis Ibadah
Dalam suatu acara untuk tayangan televisi, terjadi perdebatan. Tentu, ada juga pertanyaan dari peserta. "Karena presenter menanyakan apa kelebihan sedekah sehingga dalam kondisi tertentu bernilai lebih utama dari pada ibadah haji?"
Demikian Ustadz Ma'ruf Khozin, Ketua Aswaja NU Center Jawa Timur, mendapat pertanyaan. Pengasuh Pesantren Aswaja Sukolilo Surabaya ini pun berusaha memberikan jawaban dengan disertai dalil-dalilnya.
Berikut ini penjelasan Ustadz Ma'ruf Khozin.
Para ulama kita membagi jenis ibadah dalam 2 hal:
اﻟﻤُﺘَﻌَﺪِّﻱ ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﻣِﻦْ اﻟْﻘَﺎﺻِﺮِ
"Ibadah yang berdampak luas lebih utama dari pada ibadah yang bersifat pribadi" (Qaidah Fikih)
Nah, ibadah haji hanya dirasakan oleh 1 orang, namun sedekah dapat membantu puluhan bahkan ratusan orang. Dari segi inilah keutamaan sedekah.
Pada sesi berikutnya pertanyaan lebih meluas soal apa manfaat sedekah? Saya jawab ada banyak. Bahkan manfaat sedekah ini bisa kita ambil saat di dunia, juga di alam kubur, di hari kiamat bahkan menyelamatkan dari neraka.
Dalam sebuah hadis Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
ﺩَاﻭُﻭا ﻣَﺮْﺿﺎﻛُﻢ ﺑِﺎﻟﺼَّﺪَﻗَﺔِ
"Obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan sedekah" (Diriwayatkan dalam banyak jalur, baik Thabrani, Abu Nuaim dan Abu Syaikh)
Rupanya hadis inilah yang mendapatkan banyak respon dari pemirsa TV9. Setidaknya ada 2 orang ibu yang bertanya melalui telepon dengan pertanyaan yang sama, keduanya pun sama-sama menangis. Hingga saat pariwara terakhir produser acara, Mas Farid Wahyu, mendatangi saya untuk mengulang jawaban soal sedekah sebagai obat.
"Sedekah seperti apa yang menjadi obat bagi saya, karena saya sudah sakit lama, tak kunjung sembuh?" Kira-kira begitu isi pertanyaan dari 2 ibu tersebut.
Saya jawab bahwa sedekah menjadi obat sama seperti cara kerja doa. Tetap memerlukan cara kerja medis. Saya kasih contoh, bila ada orang sakit jantung kemudian dokter memberi penjelasan soal pantangan bagi penyakit jantung, misalnya makanan yang tidak boleh dikonsumsi seperti yang mengandung kolesterol, tapi orang tersebut tetap mengkonsumsi makanan kolesterol tinggi sambil bersedekah dengan mengharap bisa sembuh, ya tentu sulit mendapat kesembuhan.
Jadi, tetap jalani pola hidup sehat, menjauhi makanan yang membahayakan kesehatan, baru sedekah menjadi sebuah penunjang bagi kesehatan dan dijauhkan dari penyakit. Doa dan sedekah memang kadang memiliki keajaiban. Namun sering pula kita temukan bahwa Allah menetapkan sistem yang telah Allah takdirkan dan Allah tidak merubah sistem itu meskipun kita berdoa seraya menangis.
Demikian penjelasan Ustadz Ma'ruf Khozin.
Advertisement