Sedapnya Makanan Khas Makassar dari Gurih hingga Manis
Kota Makassar identik kuliner Coto Makassar. Selain punya keberagaman jenis kuliner yang sedap, kota Makassar juga memiliki beberapa destinasi wisata alam yang tak kalah memukau dan sedap di pandang mata, seperti pantai Kanipang, air terjun Leang Pa'niki, dan masih banyak wisata alam lainnya yang wajib dikunjungi.
Salah satu makanan yang paling terkenal dari kota Makassar adalah coto, yakni sebuah hidangan yang sekilas mirip dengan soto namun bedanya, coto berbahan dasar jeroan sapi yang direbus dengan waktu yang sangat lama, kemudian dibumbui dengan rempah-rempah khusus dengan gilingan kacang. Selain itu masih banyak makanan khas Makassar yang memiliki cita rasa gurih dan khas. Yuk, Simak ulasannya.
Kota Makassar
Makassar dikenal juga dengan kota Ujung pandang yang merupakan ibu kota dari Sulawesi Selatan sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur. Selain itu, kota Makassar juga terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan selat Makassar di sebelah barat, kota Makassar juga menjadi salah satu pusat pertumbuhan utama di Indonesia bersanding dengan kota Jakarta dan Surabaya.
Makanan Khas Makassar
Berikut ini makanan khas kota Makassar yang wajib dicoba ketika berkunjung.
1. Coto Makassar
Makassar juga memiliki makanan sejenis soto yang terkenal. Berbahan dasar daging sapi, ditambah dengan jeroan sapi, berupa paru, hati, usus, jantung, dan babat. Coto Makassar memiliki bumbu kuah perpaduan dari sejumlah rempah-rempah dan gilingan kacang tanah yang sudah digoreng. Perpaduan rempah-rempah yang terdiri dari 40 jenis dimasak di kuali tanah liat yang disebut dengan korong butta.
40 jenis rempah itu di antaranya adalah kacang tanah, cengkeh, pala, kemiri, serai, lengkuas, bawang merah, bawang putih, jintan, merica, ketumbar, jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun seledri, cabai, garam, pepaya muda untuk melembutkan daging, dan kapur untuk membersihkan jeroan.
Konon rempah-rempah itu tidak hanya berguna untuk menentukan rasa Coto Makassar, tetapi juga sebagai penawar kolesterol yang ada di jeroan. Coto Makassar biasa disantap dengan ketupat atau burasa, dan siap dinikmati dengan tambahan sambal tauco yang segar.
2. Konro
Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang konon berasal dari tradisi suku Bugis yang ada di Makassar ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Makanan yang punya kuah berwarna coklat kehitaman ini biasanya dimakan dengan burasa atau ketupat yang dipotong-potong terlebih dahulu.
Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Coto ini punya aroma yang relatif kuat akibat digunakannya ketumbar sebagai bahan pembuatnya.
Rasa pedas dan aroma ini dibuat dari campuran rempah, seperti ketumbar, keluwak, pala, kunyit, kencur, kayu manis, asam, daun lemon, cengkih, dan daun salam, biasanya didampingi dengan lauk lain seperti bakwan, perkedel, sate usus, dan jeroan.
3. Konro Bakar
Konro bakar merupakan salah satu masakan khas yang banyak dicari wisatawan, konro sendiri bisa diartikan sebagai sapi. Tapi isinya bukan daging sapi, melainkan tulang iga sapi, yang dibakar atau direbus biasa di dalam kuah sup, dengan menggunakan rempah-rempah seperti bawang, ketumbar, merica, cengkeh, dan kayu manis sehingga rasa dan aromanya begitu kuat.
Adapun iga yang biasanya dimasak langsung dan dihidangkan dalam kuah sop, namun dapat juga divariasikan dengan iga bakar yang kini dikenal dengan nama Sop Konro Bakar. Tulang yang masih berbalut daging sapi disajikan dengan guyuran bumbu kacang dan kuah sup konro berwarna kehitaman yang khas. Begitu daging di iga digigit, maka seketika itu dagingnya terlepas dari tulang.
4. Sup Saudara
Sop saudara adalah masakan khas Sulawesi Selatan yang juga banyak diburu oleh wisatawan saat berkunjung ke Makassar. Biasanya dihidangkan bersama dengan nasi. Berbeda dengan coto, dalam kuah sop saudara ditambahkan bihun dan perkedel kentang serta ada pula kuah yang ditambahkan susu yang memberikan sensasi manis pada kuah sop saudara. Pembeli bisa memiliki jenis-jenis isian yang akan dimasukkan ke dalam sup. Isian yang tersedia diantaranya campuran daging sapi dan paru goreng, hati sapi, babat, dan kikil.
5. Pallu Mara
Pallumara berasal dari kata “pallu” yang berarti masak dan “mara” yang berarti kering (kental). Secara umum, pallu mara adalah makanan olahan ikan yang dimasak dengan kuah yang kental. Bahan yang digunakan dalam pallu mara di antaranya menggunakan asam Jawa. Makanan ini dimasak dengan kuah berbumbu asam jawa, daun sereh, kunyit, bawang merah, bawang putih, garam serta penyedap rasa secukupnya hingga seluruh bumbu meresap pada ikan hingga mengering.
Ikan yang biasa digunakan di antaranya ikan kakap, ikan tongkol, ikan tuna, dan ikan lainnya. Dalam proses memasaknya, pallu mara bisa lebih dari dua kali menambahkan air setelah didihan pertama. Inilah yang menyebabkan pallumara menjadi agak kental.
6. Pallu Kaci
Pallu kacci berbahan dasar dari ikan, biasanya juga menggunakan ikan bolu atau di daerah yang lain lebih umum dengan sebutan ikan bandeng. Selain ikan bandeng, ikan cakalang dan tuna juga merupakan ikan yang biasa dipilih untuk memasak makanan khas yang satu ini. Dan untuk bumbunya, makanan khas Makassar yang satu ini menggunakan bermacam rempah khas Indonesia seperti bawang merah, asam Jawa, bubuk kunyit, garam, gula, cabai rawit, dan tomat.
Selain bahan utama dan campuran bumbu, ada juga bahan sebagai pelengkap semisal taburan bawang goreng yang membuat olahan ikan ini bertambah gurih, harum dan juga lezat.
7. Pallu Basa
Hidangan Pallu basa merupakan makanan tradisional seeprti coto Makassar yang juga terbuat dari jeroan sapi atau kerbau. Proses memasaknya pun hampir sama dengan coto, yaitu daging untuk isian direbus dalam waktu lama. Setelah matang, jeroan yang ditambah dengan daging itu diiris-iris, kemudian disajikan dalam mangkuk.
Dahulu, pallu basa dengan daging sapi hanya disajikan untuk disantap oleh keluarga kerajaan, sementara bagian jeroan disajikan untuk masyarakat kelas bawah atau abdi dalem pengikut kerajaan. Kini, penjual-penjual pallu basa memberikan bermacam-macam pilihan daging sapi atau jeroan untuk dihidangkan, yang membedakan pallubasa dengan coto Makassar adalah bumbunya yang diracik khusus.
8. Pallu Ce'la
Kali ini pallu cella berarti ikan yang dimasak dengan rasa asin. Bahan utamanya jenis ikan apa saja, boleh memakai ikan bandeng, tuna atau cakalang, tembang, dan layang. Setelah menjadi bahan baku utama sudah ada, bahan-bahan lainnya yang perlu disiapkan adalah garam, kunyit, lada, serai, salam dan cabai.
Selain tahan disimpan hingga beberapa hari, pallu cella juga sangat nikmat dihidangkan bersama nasi hangat dan raccak tipa atau mangga yang dicincang halus. Pallu ce’la biasanya disajikan pada saat acara adat ataupun acara keagamaan.
9. Bebek Palekko
Palekko merupakan salah satu makanan khas Makassar yaitu nasi campur dengan bebek goreng, di mana kuliner pedas dari bahan dasar itik atau bebek bumbu palekkonya sangat nikmat, pedasnya mantap dan bikin ketagihan.
Bumbu yang digunakan untuk membuat masakan ini di antaranya bawang putih, bawang merah, cabai, serai, kemiri, lada, dan pala. Dari rempah tersebut membuat aroma dari bebek semakin kuat dan menggugah selera. Bebek palekko biasanya disajikan bersama dengan lauk lain seperti bakwan, perkedel, kerupuk dan tempe.
10. Kapurung
Kapurung merupakan makanan khas Makassar yang berkuah dengan rasa sedikit asam namun sangat menyegarkan. Makanan dari bahan dasar sagu ini disajikan dengan kuah bumbu kacang yang dicampur dengan berbagai macam sayur serta daging ikan.
Sayuran yang biasa digunakan untuk menjadi bahan pendamping kapurung ini adalah kacang panjang, jagung manis, terong, bayam, dan jantung pisang. Sementara itu bumbunya adalah cabai, kemiri, lada, dan bawang putih. Sensasi asam dari kuah kapurung berasal dari buah patikala.
11. Songkolo Bagadang
Songkolo atau juga kerap disebut sokko, merupakan makanan berupa nasi ketan hitam atau putih yang ditaburi serundeng atau parutan kepala sangrai, biasanya songkolo dinikmati dengan ikan teri asin, telur, dan sambal kuning. Di Makassar, songkolo biasa di temukan pada pagi hari di warung kopi yang buka mulai subuh.
Atau di depan pasar tradisional pada malam hari ketika pasar sudah tutup. Warga biasanya berlomba-lomba membuat Songkolo dengan hiasan beraneka macam karena mudah untuk dihias dan disajikan pada saat hari raya lebaran atau saat makan bersama keluarga besar. Songkolo juga bisa disajikan dengan lauk lain seperti tempe goreng, kering kentang, ayam goreng, dan ikan.
12. Mie Titi
Penampakan mie titi mirip mie lidi yang biasanya dijadikan jajanan anak-anak. Namun mie titi punya ukuran sedikit lebih tebal, pada sepiring mie titi terdiri dari potongan ayam, bakso ikan, udang, dan sawi menjadi pelengkap yang ditaburkan di atas mie, karena gurih dan renyah.
Hal menarik lain dari mie titi adalah kuah kentalnya, yang dibuat dari campuran kaldu, telur, dan tepung kanji. Untuk mendapat cita rasa gurih, perpaduan merica dan bawang putih dijadikan tambahan bumbu pada kaldunya. Mie titi juga bisa dibawa ke luar kota sebagai oleh-oleh karena mie titi punya mie yang kering, dan tinggal diberi kaldu dan isian.
13. Buras
Makanan ini dikenal juga dengan nama lepat, lontong bersantan atau buras, bentuknya hampir mirip dengan lontong namun sedikit pipih dan dimasak dengan cara tersendiri. Makanan terbuat dari beras yang dimasak terlebih dahulu dengan santan hingga menjadi nasi lembek, selanjutnya dibungkus dengan daun pisang.
Tetapi bagi masyarakat Bugis atau Makassar lebih sering menjadikannya teman untuk makan coto Makassar, sop konro, pallubasa, atau makanan yang berkuah lainnya. Selain itu buras sendiri merupakan makanan wajib bagi masyarakat Sulawesi Selatan pada hari lebaran yang bisanya tersaji bersama coto Makassar ataupun opor ayam.
Makanan Ringan Khas Makassar
Ada pula makanan ringan khas Makassar yang juga wajib dicicipi, di antaranya:
1. Pisang Ijo
Selain memiliki hidangan asin dan gurih, kota Makassar juga menyediakan hidangan manis yang cocok disantap ketika cuaca panas, salah satunya hidangan pisang ijo. Bahan utama dari pembuatan pisang ijo adalah pisang yang dibalut dengan adonan tepung yang diberi pewarna hijau alami. Kemudian dilengkapi dengan bubur sumsum yang lembut dengan tambahan sirup DHT atau coco pandan serta es serut.
2. Es Palu Butung
Siapa yang tak kenal dengan salah satu es berikut ini, ya. Es palu butung merupakan kuliner khas Makassar yang menggunakan pisang sebagai bahan dasarnya. Berbeda dengan pisang berbalut adonan berwarna hijau pada es pisang ijo, pisang dalam hidangan es palu butung justru dipotong-potong dadu seperti pada kolak.
Pada dasarnya, es palu butung adalah hidangan yang sangat sederhana, selain pisang, es ini menggunakan semacam bubur berwarna putih yang terbuat dari tepung beras dan santan sebagai isiannya sehingga rasanya menjadi gurih.
Tak lupa pula ditambahkan es serut serta susu kental manis di atasnya, yang membuat es ini semakin segar. Di Makassar dan sekitarnya, Es Palu Butung sangat mudah ditemui apalagi saat bulan Ramadan.
3. Pisang Epe
Di Kota Makassar, pisang juga diolah menjadi bentuk makanan yang disebut dengan pisang epe, yakni pisang dikupas dan dipanggang di atas bara api hingga setengah matang. Jika sudah cukup lunak, pisang diletakkan di atas alat yang terbuat dari balok kayu, kemudian ditekan hingga pipih atau agak gepeng lalu pisang dipanggang lagi.
Proses pembakaran pisang dilakukan dua kali yang bertujuan agar pisang terasa renyah saat dinikmati. Setelah proses pembakaran selesai, pisang disajikan di atas piring dan kemudian disiram dengan saus lelehan gula merah yang beraroma durian atau nangka.
4. Jalangkote
Makanan khas Makassar yang satu ini sangat mirip dengan pastel, namun ternyata berbeda, perbedaanya terletak di kulit pastel yang lebih tebal dibandingkan dengan jalangkote.
Sehingga, tekstur kulit dari makanan yang satu ini cukup garing atau renyah. Jika pada umumnya pastel berisi bihun dan sayur wortel, sedangkan jalangkote berisi wortel, kentang, tauge, dan juga laksa yang dicampurkan bawang putih, bawang merah, dan diberi bumbu rempah.
Ada juga variasi lain dalam membuat jalangkote yakni dengan menambahkan telur rebus dan daging cincang. Dari segi penyajian jalangkote ini berbeda dari pastel. Biasanya pastel dimakan dengan cabe rawit, jalangkote punya sambal cuka.
5. Cucuru Bayao
Cucuru Bayao adalah salah satu kue khas Makassar yang dapat ditemui ketika ada pesta perkawinan yang disajikan bersama kue tradisional lainnya seperti barongko, taloba, biji nangka, kue pelita, sikaporo dan lain sebagainya.
Dalam bahasa Makassar, cucuru artinya kue dan bayao yang artinya telur. Kue ini berbahan dasar dari telur, gula pasir, susu dan kenari. Bentuknya bulat pipih dan berwarna kuning tua. Kue ini juga memiliki tekstur yang lembut mirip kue bolu dengan rasa yang manis dan gurih dengan aroma dan rasa telur yang kuat.