Sedapnya Belut Siraman, Rp 10 Ribu per Porsi Harganya
Makan belut sawah dengan sambal pedas lalapan daun kemangi, wuih... enaknya. Belutnya bisa digoreng biasa atau dengan balutan tepung.
Makanan seperti itu ada di Dusun Siraman, Kesamben, Blitar. Warungnya di rumah. Bukan dipinggir jalan besar. Tapi masuk dalam kampung perumahan desa. Salah satu jujugan makan enak di Blitar.
Lebih tepatnya di jalur alternatif Blitar-Malang melalui Kanigoro. Jika dari Malang ke Blitar, bisa langsung belok kiri pertigaan Kesamben ke Kanigoro. Sekitar 500 meter dari pertigaan tersebut.
Di dekat agen Dua Putra, tempat penjualan tiket pesawat terbang. Di sampingnya ada jalan kecil masuk. Sekitar 50 meter dari jalan utama.
Namanya Warung Bu Sunarlin. Dia tidak memasang papan nama di jalan besar. Hanya dipasang di depan rumah tempat ia jualan. Kalau bukan pelanggan pasti susah menemukan.
Meski tersembunyi, jangan ditanya pelanggannya. "Kalau pas rame bisa habis 12 kilogram belut sehari. Tapi kami tak hanya menyediakan belut. Ada mentok dan ayam goreng," kata Nova, perempuan muda pemasaknya.
Belutnya pun bukan belut budidaya. Hanya mengandalkan orang pencari belut di sawah dan sungai. Jadi, pasokannya tidak pasti. Terkadang tidak ada belut sama sekali.
Karena bukan belut budidaya, maka kecil-kecil. Paling besar hanya diameter 1 sentimeter. Banyak yang lebih kecil. Tapi justru karena kecil-kecil itu, rasanya menjadi sangat gurih.
Penyajiannya juga sangat sederhana. Belut goreng ditaruh di piring sendiri. Di dalamnya ada sambal, irisan mentinun dan daun kemangi.
Sambal tidak dibikin langsung di atas piring itu. Tapi dibikin terpisah di cowek besar setiap ada pelanggan datang. Dengan demikian, sambalnya selalu segar.
Saat disuguhkan, sambalnua disiram minyak gorengan sedikit. Minyak goreng yang juga dipakai menggoreng belut yang disuguhkan. Ini membuat sambal segar ada ras gurihnya.
Bahan sambal juga sangat simpel. Hanya cabe dan bawang putih. Dua bahan itu yang diuleg seperti sambal cobek segar. Bagi penggemar sambal, yang seperti terasa istimewa.
Saya yang lahir dan besar di Balitar langsung teringat di masa kecil. Ketika setiap kali diajak bapak saya mencari ikan di sungai. Jika dapat belut, ibu saya memasaknya seperti ini.
Setiap porsi berisi kurang lebih lima belut. Masuk dalam paket belut ini nasi liwet yang masih hangat dan punel. Nasinya pun sudah enak joka hanya di makan dengan sambal.
Yang mengejutkan harganya. Satu porsi, lengkap dengan nasi, belut, sambal, dan lalapannya hanya Rp 10 ribu. Saya nggak tahu harga seporsi mentok dan ayam gorengnya.
Nggak rugi? "Tidak itu. Alhamdulillah, kami membuka warung ini tiga tahun lalu. Sampai sekarang masih bisa buka dan terus bertambah pelanggannya," tambah Nova.
Ingin coba gurihnya belut sawah? Coba saja ke sini kalau sedang ada di Blitar. (Arif Afandi)
Advertisement