Sedan, Dusun di Palagan yang Berkembang Seperti Kemang
Jalan Karya Utama bukan jalan besar. Ia hanya jalan kampung yang cukup untuk berpapasan dua mobil sedan. Itu jalan utama Dusun Sedan, Sariharjo, Sleman.
Namun sejak tiga tahun lalu, di jalan itu berdiri bangunan bertingkat warna hitam. Megah sendiri. Inilah bangunan yang baru dua tahun beroperasi. Sofia Beutique Residence.
Seratus meter dari hotel itu ada showroom perlengkapan rumah premium dan coffee shop. Belok sedikit sudah lama berdiri Rumah Mertua Heritage.
Di sekitar hotel yang banyak menjadi langganan bule itu juga berdiri tempat penginapan. Mulai homestay sampai guest house. Bahkan Villa dan Resort.
Ada Ndalem Padma Asri, The Kharma Villas, dan Kissa House. Juga bertebaran guesthouse yang masuk jaringan Reddoorz dan OYO.
Di perkampungan yang mengelilingi lapangan Golf Hyatt Jogja ini juga tumbuh sejumlah fasilitas pendukung. Selain coffee juga bermunculan usaha baru berupa jasa loundry.
Perkampungan yang tumbuh menjadi jujugan wisatawan menginap ini berada diantara Monumen Jogja Kembali dan Hotel Hyatt. Berada di samping kiri Jalan Palagan Tentara Pelajar dari arah Malioboro.
Sejak 20 tahun lalu, jalan yang lurus dengan Siti Hinggil Keraton, Jalan Malioboro, Jalan Mangkubumi, dan Tugu Jogja itu telah berkembang pesat. Inilah jalan yang berada di titik lurus keraton dengan puncak Merapi.
Sejumlah bangunan baru berdiri. Apartemen elit dan hotel berbintang bermunculan di sepanjang jalan tersebut. Restoran dan coffee terus bertambah sepanjang 2 kilometer di jalan tersebut.
Filosofi Kopi yang sempat hipe dan menjadi tempat shooting film dengan title yang sama ada di sepanjang jalan ini. Sepanjang jalan itu juga telah menjadi jujugan hang out para millenial.
Rumah makan yang menyajikan suasana alam yang asri juga bermunculan di sepanjang jalan tersebut. Mulai dari rumah makan Sunda, Jawa, Jepang, dan Korea.
Angkringan dan warung kecil masih juga bertebaran ke mana-mana. Mie Jawa, nasi goreng hingga bubur kacang ijo.
"Masak satu porsi bubur kacang ijo di sini hanya Rp 6 ribu," ujar Nabil Fasichulisan, siswa SMA di Surabaya takjub.
Entah sejak kapan kawasan jalan Palagan ini berkembang menjadi
kawasan elit dan kampung wisata seperti ini. Padahal, 25 tahun lalu kawasan ini masih menjadi kebun tebu dan persawahan.
Tahun itu saya masih tinggal di Jogjakarta. Kebetulan ada kawan yang mendirikan bengkel Kenteng Megic pertama di Jogja. Di desa Mlati, jalan raya Jogja-Magelang.
Setiap saat menjadi jujugan saya bermain ketika suntuk. Kampung Sedan menjadi jalur utama jalan pintas. Lewat barat lapangan golf milik hotel Hyatt.
Hotel bintang lima itu tentu belum ada. Demikian juga lapangan golfnya. Yang ada hanyalah hamparan tanaman tebu berhektar-hektar.
Kini, jalur pintas kampus UGM ke jalan utama menuju pusat Kabupaten Sleman itu sudah penuh dengan perumahan. Meski juga masih banyak tanah kosong dengan rerimbunan.
Saat itu tak terbayang kawasan tersebut menjadi kampung wisata baru. Seperti daerah Prawirotaman yang ada di Jigja selatan. Di selatannya pojok beteng wetan Keraton Jogjakarta.
Inilah yang dulu menjadi pusat para wisatawan asing menginap. Selain kawasan di sepanjang jalan Malioboro dan Mangkubumi. Namun kawasan itu padat layaknya perkotaan sejak dulu.
Dusun Sedan dan sepanjang Jalan Palagan menawarkan suasana berbeda. Masih banyak spot hijau dan rimbun di antara bangunan hotel, villa dan guest house yang ada.
Juga suasana kampung yang masih terpelihara. Kawasan ini berkembang menjadi kampung tempat wisata dengan suasana alam yang masih dipertahankan.
Saya merasakan Dusun Sedan berkembang menjadi semacam Kemang di Jakarta. Satu kawasan yang menjadi tempat hang out dan wisatawan menginap dan mencari hiburannya.
Bedanya Sedan bisa disebut Kemang dengan suasana pedesaan.
Advertisement