Secret Garden Usung Destinasi Digital dan Nomadic Tourism
Familirazation Trip (Famtrip) Kementerian Pariwisata terus memantik semangat bagi industri pariwisata di Indonesia. Tidak terkecuali bagi destinasi Secret Garden Village.
Bertempat di Jalan Raya Denpasar Bedugul Bali KM 36, Tabanan Bali, Educational Factory and Outlet Tour ini sangat menyambut positif program Famtrip Kemenpar tersebut.
” Terima kasih kepada Kemenpar yang telah mengagendakan Famtrip media-media dari India ke tempat kami ini," Liz Sulistya, Marketing Communication and Event Secret Garden Village.
Menjadi bagian Famtrip Kemenpar membuat tempat kami terus berfikir untuk membuat atraksi-atraksi baru dalam menyambut wisatawan, agar mereka nyaman, kembali lagi. Apalagi, Famtrip ini membawa media-media dari India yang akan menjadi bagian promosi kami ke luar negeri.
Memboyong Famtrip media-media asal India ini merupakan agenda kerja Bidang Pemasaran Area I Regional II pada Deputi Pemasaran Pariwisata II Kemenpar. Sebanyak 6 media dari India dan 2 Vlogger kalas kakap India diboyong Kementerian yang dipimpin oleh Arief Yahya tersebut. Kemenpar menyelipkan satu agenda menyambangi Secret Garden Village.
Tempat ini sangat unik dan menarik. Pasalnya, Namanya Secret Garden Village, tempat wisata yang berkonsep tur edukasi yang pertama di Bali. Tempat ini, menempati area seluas 3,7 hektar di dataran tinggi Tabanan, Bali.
Secret Garden memiliki empat atraksi utama, yakni museum kecantikan beserta pabrik mini produk kecantikan lokal Oemah Herborist, museum kopi dan kafe di bawah label Black Eye, dan dua restoran, Rice View dan The Luwus.
" Setelah kami mengikuti Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional,Red) Kemenpar di Bali tahun 2018, sesuai arahan pak Menteri Pariwisata Arief Yahya, kami juga akan mempersiapkan destinasi digital dan Nomadic Tourism di lokasi kami ini. Semua akan melibatkan masyarakat sekitar dan disiapkan oleh masyarakat sekitar,”kata wanita yang biasa disapa Sulis itu.
Kata Sulis, apalagi Wisatawan Mancanegara (Wisman) India mengalami peningkatan yang signifikan. Selain Tiongkok, tempatnya itu juga disambangi India di urutan ke dua.
”Jika nanti kami ada destinasi digital, mereka akan ada tujuan baru. Mereka juga bisa menginap dengan Nomadic Tourism kami, untuk Nomadic Tourism beberapa bulan ke depan segera kami dirikan,”kata Sulis.
Seperti diketahui, Destinasi Digital merupakan off line para nitizen yang dilahirkan oleh Kemenpar yakni Generasi Pesona Indonesia atau GenPI. Destinasi adalah dibentuknya pasar yang instagramable yang melibatkan masyarakat sekitar bekerjasama dengan GenPI.
” Kami segera berkoordinasi intens dengan GenPI, yang akan kami jual adalah makanan khas dan barang-barang khas dari Tabanan Bali. Ini akan menjadi atraksi Wisman jika ke tempat kami, ide Kemenpar sangat kami suka,”kata Sulis.
Seperti diketahui, Nomadic Tourism adalah tipe destinasi sebagai solusi memaksimalkan destinasi wisata alam Indonesia yang luar biasa tanpa butuh waku lama. Nomadic tourism itu mudah dan murah. Hanya perlu ada atraksi pariwisata yang menarik, maka pengadaan akses dan amenitas bisa dilakukan dengan menggunakan bahan baku yang bisa dipindah-pindah. Misalnya pembangunan glamp camp atau dengan live on board.
”Yang akan kami bangun tepat di sekitar Secret Garden adalah Glamp Camp. Kami jamin Wisman India akan semakin betah di tempat kami yang punya alam indah ini,” katanya.
News Editor Times of India, Mahalakshmi Ganesh Narayan setuju dengan apa yang diutarakan Beber. Secret Garden memang punya alam yang indah, tempat yang bersih, kopi yang nikmat dan makanan yang lezat.
”Makan dengan suasana alam yang indah ini semakin nikmat dan sangat bagus. Apalagi tadi rasa Sambalnya sangat enak sekali. Ini tempat yang patut dikunjungi lagi,”kata Mahalakshmi usai menyantap Bebek Goreng dengan sambal khas ala Secret Garden.
Mahalakshmi dkk diajak tur menyambangi tempat tersebut selama 60 menit. Tempatya sangat minimalis. Keunikan Secret Garden Village sudah terasa bahkan sebelum pengunjung menginjakkan kaki di dalam berkat desain bangunannya yang bergaya minimalis kontemporer.
Desainnya dipadukan dengan alam yang sangat kuat, seperti air, kayu, besi dan beton. Tujuan pertama adalah Beauty Heritage Museum yang adalah bagian dari Oemah Herborist di lantai 2.
Terdapat sekitar 20 benda pamer berupa peralatan antik untuk meracik jamu atau produk kecantikan di zaman dahulu kala. Tur lalu berlanjut ke pabrik mini produk perawatan tubuh dan kecantikan Oemah Herborist. Pabrik tersebut merupakan replika dari pabrik utama Oemah Herborist di Semarang, Jawa Tengah.
Mengenakan jas panjang putih ala dokter lengkap dengan masker dan penutup kepala, pengunjung dapat melihat proses pembuatan hingga pengemasan produk Oemah Herborist yang semuanya terbuat dari bahan alami khas Indonesia.
Setelah menyaksikan kisah di 'balik layar', pengunjung lantas dipandu menuju beauty store dimana seluruh produk Herborist dijual. Di sini, Anda akan menemukan Fragrance Bar. Bukan bar untuk menikmati minuman beralkohol, melainkan bar untuk meracik parfum berbahan alami. Tour yang sangat menarik.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat memberikan apresiasi kepada seluruh destinasi maupun industri yang memikirkan atraksi, amenitas dan akses di setiap perkembangan pariwisata di Indonesia.
”Sudah tepat mempersiapkan Nomadic Tourism. Karena Nomadic tourism adalah jawaban untuk mendongkrak jumlah amenitas pariwisata. Sekaligus mengimbangi pertumbuhan kunjungan wisatawan."
Sebab tren amenitas di tingkat global beralih ke amenitas berbasis experience. Bila dulu yang dicari adalah hotel berbintang atau non bintang, kini yang banyak diburu seperti specialty lodging, homestay/guesthouses, atau bumi perkemahan glamping.
Kebetulan saya meresmikan Secret Garden, dan memang lokasi tersebut sangat cocok untuk Nomadic Tourism,”kata Menpar Arief Yahya.(*)
Advertisement