Sebut Diskriminasi, Warga Madura Geruduk Balai Kota Surabaya
Ratusan warga Madura Geruduk gedung Balai Kota, Surabaya, Senin 21 Juni 2021 siang. Kedatangan mereka tak lain menuntut Walikota Surabaya agar menghentikan proses yang dilakukan melalui Posko Penyekata Suramadu sisi Surabaya.
Berdasar pantauan Ngopibareng.id di Balai Kota Surabaya, demonstran tiba sekitar pukul 11.51 dengan iring-iringan konvoi sepeda motor dan truk komando. Saat aksi tampak tidak ada penerapan protokol kesehatan tanpa menjaga jarak dan ada sebagian yang tidak menggunakan masker.
Dalam aksinya, para demonstran membuka aksi dengan membacakan salawat Nabi, dan menegaskan tidak melakukan aksi dengan cara-cara anarkis.
Hanya saja, mereka menuntut agar Walikota Surabaya, Eri Cahyadi agar segera membubarkan posko penyekatan swab antigen di Suramadu baik sisi Surabaya maupun sisi Bangkalan.
Tuntutan tersebut disampaikan karena mereka merasa didiskriminasi akibat kebijakan Pemkot Surabaya yang menyikapi lonjakan kasus virus corona atau Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Bangkalan, yang kini sudah ditetapkan sebagai daerah zona merah (risiko penyebaran Covid-19 tinggi).
"Kebijakan diambil Eri Cahyadi untuk melindungi warga Surabaya, tetapi Eri tidak berpikir bahwa kebijakan yang diambil merugikan warga Madura. Warga Madura luluh lantak, ekonomi hancur, psikologi rusak karena takut swab antigen yang dilakukan Eri Cahyadi di Surabaya. Kalau dibiarkan seminggu, dua minggu, sampai sebulan lagi warga Madura mati kelaparan bukan mati karena Covid-19," ungkap koordinator aksi.
Ia mengungkapkan, diskriminasi ini dirasakan karena Pemkot Surabaya tidak melakukan swab antigen yang sama bagi warga Surabaya asli. Padahal, Surabaya dinilai masih terjadi banyak pelanggaran protokol kesehatan.
Karena itu, kalau benar-benar Pemkot Surabaya bertekat untuk menjaga keselamatan warga Surabaya maka harus melakukan swab di titik-titik keramaian. "Tuntutan kami satu silakan fasilitas di Suramadu segera diangkat. Kalau hari ini fasilitas tidak diangkat maka jangan salahkan kami warga Madura yang akan angkut. Tuntutan kita satu angkat fasilitas itu," tegas koordinator aksi.
Selain itu, sampai saat ini peserta aksi menuntut Walikota Surabaya Eri Cahyadi agar segera ke luar menemui warga Madura. Namun, hingga saat ini belum ada respon dari Eri Cahyadi.