Sebulan Tragedi Kanjuruhan, Korban Kecewa dengan Polisi
Sudah satu bulan lebih tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022, hingga saat ini tercatat ada sebanyak 135 korban jiwa dan 600 orang mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut.
Salah satunya adalah, Mario Tegarsyah, usia 19 tahun. Pasca kejadian tersebut ia mengalami luka-luka pada bagian kaki akibat terjepit oleh pagar saat berusaha keluar dari area tribun Stadion Kanjuruhan, Malang.
“Saat malam itu mengerikan banget. Saya sampai saat ini ada dendam ke polisi. Saya sampai trauma hingga saat ini,” ujarnya pada Minggu 6 November 2022.
Saat menyaksikan laga derby Jawa Timur antara Arema FC versus Persebaya Surabaya, Mario berada di tribun 12. Usai laga ketika polisi menembakan gas air mata ia mencoba memanjat pagar tribun lalu kakinya terjepit dan harus diambil tindakan operasi.
“Harapan sebagai korban kalau bisa masalahnya cepat selesai biar dituntut seadil-adilnya buat imbalan bagi banyak korban yang berjatuhan,” katanya.
Salah satu korban lainnya Dimas Aji Putra, usia 13 tahun, mengatakan bahwa hingga saat ini ia mengalami gangguan kesehatan di bagian pernapasannya akibat menghirup gas air mata dan berdesak-desak saat di tribun stadion.
“Saya masih mikir. Yang turun di lapangan. Tapi kebapa polisi menembakan gas air mata ke tribun penonton. Sampai sekarang saya masih sering batuk-batuk sejak hari pertama,” ujarnya.