Sebulan, Ratusan Staf PBB di Afghanistan Dirumahkan
Kantor PBB di Afghanistan akan memperpanjang kebijakan merumahkan staf lokal. Sikap itu dipilih mengikuti kebijakan Afghanistan melarang perempuan bekerja. Tindakan merumahkan bekerja sudah berlangsung selama satu bulan terakhir.
Juru Bicara PBB Farhan Haq menyebut jika tak ada yang berubah dengan kebijakan mereka. "Kebutuhan akan staf Afghanistan sangat mendesak. Kami ingin memenuhi kebutuhan itu, namun di saat yang sama operasional kami juga dihalangi," katanya dikutip dari Reuters, Sabtu 6 Mei 2023.
Menurutnya pekerja lokal banyak dibutuhkan untuk menyalurkan bantuan di sektor kesehatan dan pendidikan. Sektor ini terhindar dari sanksi internasional, pasca tindakan Taliban menindas perempuan.
Namun, kondisi larangan bekerja dari Taliban untuk perempuan, membuat lembaga donor juga mencari upaya lain untuk mendistribusikan bantuan. "Saya percaya, bahwa agen berbeda memiliki cara berbeda terkait pemberian bantuan," lanjutnya.
Diketahui, PBB memiliki sekitar 3.300 staf di Afghanistan. Sekitar 400 di antaranya adalah perempuan, 600 yang lain tergolong staf internasional dan tidak terpengaruh oleh larangan.
Taliban mulai berkuasa kembali di Afghanistan, Agustus 2021. Mereka pun memperketat kontrol atas perempuan di ruang publik, termasuk melarang perempuan datang ke kampus dan sekolah.
Taliban beralasan, sikap mereka diambil mengikuti aturan ketat dari Islam dan menyebut berbagai penindasan terhadap perempuan sebagai isu internal.
Advertisement