Sebulan Lebih Tangani Persedikab, Ini Jeritan Hati Tony Ho
Selama satu setengah bulan bekerja sebagai pelatih di Persedikab Kediri, pelatih Tony Ho mengaku betah tinggal di Kediri. Bagi pelatih berdarah Makassar tesebut, di mana pun ia bekerja, ia selalu menganggap sama.
"Ya buat saya di mana bekerja sama saja, yang terpenting niat kita. Apalagi ada dukungan dari yang mengajak kita. Dukungan di sini sangat baik," ungkap legenda PSM Makassar ini Selasa, 20 Oktober 2021.
Tony Ho mengaku belum sepenuhnya paham karakter masyarakat maupun suporter Persedikab Kediri. Maklum, selama pandemi Covid-19, dia harus membatasi kegiatan di luar demi menjaga kesehatan.
Namun sekilas ia melihat tipikal masyarakat Kabupaten Kediri cenderung pekerja keras alias ngotot. Karena itu, ia berusaha menularkan kepada para pemain tentang spirit permainan pantang menyerah, sesuai karakter masyarakat Kabupaten Kediri.
Karena situasi pandemi di Jawa saat ini sudah melandai, ia berharap nantinya ada keputusan dari PSSI sebagai induk sepak bola terbesar di tanah air untuk segera mengizinkan kehadiran suporter di stadion.
"Kalau saya lihat di sini ya mungkin karena Covid-19, jadi saya tidak bisa mengatakan tentang dukungan masyarakat. Karena mereka tidak ke stadion. Beda dengan situasi jika tidak ada Covid-19, saya dengar di sini pendukungnya cukup besar," terangnya.
"Mudah-mudahan pemerintah mengizinkan suporter bisa datang ke stadion. Karena mereka adalah pemaih ke-12 kita," harapnya.
Selama satu setengah bulan lebih tinggal di Kecamatan Pare usai melatih, Tony Ho mengaku lebih banyak menghabiskan waktu ngopi bersama tim pelatih Persedikab sambil membahas tentang permainan dan perbaikan tim.
Karena masih fokus dalam pembenahan tim, ia belum berani mengajak istrinya untuk jalan-jalan bepergian mengenal lebih jauh tentang Kabupaten Kediri .
"Kegiatan saya kalau habis latihan paling ngopi sama asisten. Cerita tentang evaluasi latihan tadi. Siapa pemain yang tidak maksimal, kemudian kita perbaiki," ujar Tony.
Tony mengatakan, ia belum bisa mengajak jalan-jalan sang istri karena fokus mempersiapkan timnya. Sebab, Tony merasa persiapan timnya harus dikebut lantaran timnya terlambat start. Sementara para kompetitor sudah lebih dulu melakukan rekrutmen dan persiapan.
Saat pertama kali datang dan melihat tim secara langsung, Tony menilai Persedikab masih belum menemukan bentuk, pola atau karakter permainan yang jelas. Bahkan ia mengaku saat itu sempat stres karena banyaknya pekerjaan yang harus untuk menjadikan permainan timnya lebih terpola.
Seperti diketahui, klub berjuluk Bledug Kelud itu masuk ke dalam Grup A yang berisikan 5 tim. Yakni Persedikab, PSBI Kabupaten Blitar, PSID Jombang, Persem Mojokerto, dan Persekam Metro FC.
Sedangkan Liga 3 zona Jawa Timur sendiri mulai digulirkan pada 3 November 2021 mendatang.
Advertisement