Sebulan Lalu Diserahkan, Kapal Bantuan Kemenhub ‘Nganggur’
Kapal Motor (KM) Gandha Nusantara II bantuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang diserahkan PT Pelayanan Nasional (PT Pelni) hingga kini masih “mengganggur” dan ditambatkan di dermaga Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo.
Padahal kapal rede itu seharusnya dioperasikan untuk arus mudik dan balik lebaran. Rute kapal berbobot 93 Gross Tonage (GT) dengan kapasitas angkutan 53 penumpang (orang) dan dua mobil (setara 10 ton) itu rutenya Probolinggo - Pulau Giliketapang.
Seperti diketahui pada 18 Mei 2019 lalu, kapal sepanjang 24,70 meter, lebar 6,30 meter dan tinggi 2,20 meter itu diserahkan Kasubdit Angkatan Laut pada Kemenhub, Capt. Budi Mantoro kepada PT Pelni. Tetapi hingga berselang sekitar sebulan, kapal itu masih tertambat di dermaga Tanjung Tembaga.
Soal belum beroperasinya KM Gandha Nusantara II dibenarkan Humas Kesahbadaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Probolinggo, Herman Eko Yulianto. “Kapal belum dioperasikan karena masih ada pemeriksaan terkait lembaga hingga penyiapan sertifikat pengoperasiannya,” ujarnya kepada wartawan, Kamis, 13 Juni 2019.
Dikatakan dalam waktu dekat KM Gandha Nusantara II akan di operasikan setelah semua persyaratan lengkap. Namun Eko tidak menyebutkan kepastian kapan kapal itu dioperasikan.
Di luar masalah belum beroperasinya KM Gandha Nusantara II terkait kelengkapan lembaga dan sertifikat, keberadaan kapal penyeberangan itu juga dikeluhan sejumlah pemilik perahu penyeberangan tradisional Probolinggo – Giliketapang.
“Para pemilik perahu penyeberangan merasa bakal tersaingi dengan adanya KM Gandha Nusantara II,” ujar Kusnan, salah seorang pemilik perahu penyeberangan, beberapa waktu lalu. Sekadar diketahui, terdapat sekitar 60 perahu tradisional yang melayani jalur penyeberangan Probolinggo – Giliketapang sejak puluhan tahun silam.
“Karena bakal menyaingi perahu-perahu penyeberangan tradisional makanya kami menolak kapal cepat tersebut,” tambah Kusnan.
Sementara itu, Kepala Desa Giliketapang, Suparyono mengaku, sudah mendengar munculnya keluhan dari para pemilik perahu penyeberangan sejak kapal itu tiba di Probolinggo, 18 Mei lalu. “Mereka mengaku tersaingi, makanya perlu ada pendekatan dengan para pemilik perahu penyeberangan,” ujarnya.
Terkait persaingan antara KM Gandha Nusantara II dengan puluhan perahu tradisional, Humas KSOP, Herman Eko Yulianto mengatakan, kapal cepat tetap akan dioperasikan. “Agar tidak terjadi persaingan maka akan kami atur jadwal kapal tersebut,” ujarnya. (isa)