Sebulan, 59 Ribu Warga China Meninggal Akibat COVID-19
Kepala Biro Administrasi Medis China Jiao Yahui mengumumkan ada 59.938 kasus kematian akibat COVID-19 antara 8 Desember hingga 12 Januari 2023. 5.500 di antaranya meninggal akibat gagal napas, dan yang lain tercatat memiliki komorbid. 90 persen pasien meninggal berusia 65 tahun ke atas.
Jumlah Kematian
Jumlah itu diumumkan pada Sabtu, 14 Januari 2023. Diduga jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi, sebab pasien kematian terdata hanya dari pasien di rumah sakit.
Jiao melanjutkan jika rata-rata kasus mengalami penurunan dan puncak gelombang telah terlampaui di sejumlah area. Menurutnya jumlah pasien yang mengalami demam di klinik mencapai 2,9 juta pada 23 Desember, dan telah turun hingga 87 persen tersisa 477 ribu per Kamis lalu. "Data ini menunjukkan jika puncak gawat darurat telah terlewati," katanya dikutip dari The Guardian, Sabtu 14 Januari 2023.
Kasus Melonjak
Diketahui kasus COVID-19 di China melonjak sejak pemerintah menyudahi pembatasan ketat selama 3 tahun terakhir. Diperkirakan hampir 90 persen populasi di China terinfeksi COVID-19 akibat kebijakan baru itu.
Pemerintah China sendiri berhenti mencatat dan melaporkan tambahan kasus COVID-19 baru sejak itu. Sedangkan banyak laporan tentang antrean pasien di rumah sakit hingga di krematorium, yang mengular.