Sebuah Sinagog Tahu-tahu Ambruk, Dua Orang Yahudi Tewas
Sebuah sinagog atau tempat beribadah umat Yahudi di Tepi Barat hari Minggu kemarin ambruk, bukan karena terkena rudal Hammas, tapi ambruk karena kelalaian pembangunan. Dua orang tewas, dan lebih dari 150 orang lainnya luka-luka. Peristiwa itu terjadi menjelang hari raya besar Yahudi.
Sinagog yang belum selesai dibangun itu penuh dengan orang-orang dari Yahudi ultra-Ortodoks dan roboh selama doa di awal hari besar Shavuot. Seorang juru bicara Magen David Adom mengatakan kepada Channel 13 yang dikutip Al Jazeera bahwa paramedis telah merawat lebih dari 157 orang karena cedera dan mengumumkan dua orang tewas. Kedua orang yang tewas itu terdiri dari seorang pria berusia 50-an dan seorang bocah lelaki berusia 12 tahun.
Runtuhnya bangunan sinagog itu terjadi beberapa minggu setelah 45 orang Yahudi ultra-Ortodoks tewas dalam kepanikan di sebuah festival keagamaan di Israel utara.
Para saksi mata mengatakan, terjadi pada hari Minggu malam di Givat Zeev, pemukiman ilegal Tepi Barat di utara Yerusalem.
Walikota Givat Zeev mengatakan gedung itu belum selesai dan berbahaya, dan polisi telah mengabaikan seruan sebelumnya untuk mengambil tindakan. Kepala polisi Yerusalem Doron Turgeman mengatakan bencana itu adalah kasus "kelalaian" dan kemungkinan akan ada penangkapan terhadap kontraktornya.
Deddi Simhi, kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Israel, mengatakan bahwa "bangunan ini belum selesai. Bahkan tidak ada izin hunian, apalagi mengadakan acara di dalamnya. ”
Rekaman televisi dari tempat kejadian menunjukkan bangunan lima lantai itu tidak lengkap, dengan beton ekspos, tulangan, papan kayu, dan terpal plastik sebagai jendela. Sebuah tanda dalam bahasa Ibrani yang ditempel di dinding bangunan memperingatkan bahwa "demi keamanan, dilarang masuk ke sinagog ini. Tetapi ratusan Yahudi ultra-ortodoks ternyata masuk dan beribadah di dalamnya."
Advertisement