Sebelum Terdampar, Paus Sperma Berputar-Putar di Selat Bali
Sebelum terdampar dan mati di pantai wilayah Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, paus sperma sudah beberapa kali terlihat di sekitar perairan Selat Bali. Paus ini terlihat berputar-putar tak jauh dari pantai.
“Sudah tiga hari ini mulai muncul, saya sempat melihat ikan ini di sekitar pelabuhan Tanjungwangi,” jelas Haidori, 55 tahun, warga Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Bulusan, Banyuwangi, Selasa, 2 Agustus 2022.
Nelayan ini melihat ikan tersebut saat dirinya sedang melaut. Ikan tersebut terlihat berputar-putar di perairan. Selain dirinya, beberapa temannya sesama nelayan juga sempat melihat keberadaan paus tersebut di Selat Bali.
“Awalnya di utara sana, terus akhirnya terdampar di sekitar sini,” ujarnya.
Sementara itu, nelayan yang lain, Sujarno, 40 tahun, warga Lingkungan Krajan, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, menyatakan bahwa beberapa minggu belakangan ini nelayan di wilayah Selat Bali merasakan sepinya tangkapan ikan. Namun dirinya tidak bisa memastikan apakah sepinya ikan ini akibat keberadaan paus tersebut di Selat Bali.
“Ikan sepi, beberapa minggu ini sepi. Bahkan sejak Hari Raya itu sudah terasa sepi ikan,” ujarnya.
Dia berharap, setelah ikan paus yang terdampar ini dievakuasi dan dimakamkan, peruntungan nelayan saat melaut menjadi lebih baik. Sehingga nelayan bisa mendapatkan ikan yang berlimpah dari laut.
“Harapannya setelah ikan ini dikuburkan, nelayan bisa dapat rezeki ikan yang banyak,” ungkapnya.
Seperti diketahui, upaya penyelamatan paus dengan panjang sekitar 10 meter itu terdampar di kawasan Pantai Bulusan. Petugas dari Lanal Banyuwangi dan Satpolairud Polresta Banyuwangi berupaya melakukan penyelamatan paus tersebut.
Lanal Banyuwangi mengerahkan satu KAL dan unit skoci. Sementara Satpolairud Polresta Medan mengerahkan satu unit sekoci. Upaya penyelamatan juga dibantu nelayan setempat.
Beberapa skenario penyelamatan dilakukan. Mulai menggiring paus ke laut yang lebih dalam sampai upaya penarikan dengan mengikat ekor ataupun kepala paus. Kendala paling besar adalah berat paus. Namun sayang, upaya yang dilakukan petugas tak membuahkan hasil. Alih-alih selamat dan kembali ke laut lepas, ikan paus sperma itu akhirnya mati.
Advertisement