Sebelum Purnatugas, Risma Akan Bangun Pengelolaan Limbah B3
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan akan menepati janjinya untuk membangun pusat pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) sebelum ia purnatugas sebagai Walikota Surabaya pada tahun 2020.
Untuk itu, kini ia telah membentuk tim khusus gabungan dari berbagai instansi guna merumuskan langkah-langkah pembangunan tersebut. Bahkan hari ini, Rabu 15 Mei 2016, Risma telah mengumpulkan tim tersebut di ruang Wali Kota.
"Banyak rumah sakit yang mengeluh terkait pengelolaan limbah B3 ini. Nah mumpung kami punya sister city dengan kota Kitakyushu, Jepang. Kenapa kita tidak buat aja tempat pengelolaan. Toh, Kitakyushu berpengalaman mengelola limbah B3," ujar Risma.
Meski pengelolaan limbah B3 sangat dibutuhkan, menurut Risma masih ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Pemkot Surabaya. Yakni terkait dengan masalah hukum pengadaan dan pengelolaan.
"Itu masalah yang kita hadapi bersama. Maka dari itu saya mengumpulkan tim untuk menyamakan persepsi. Kita harus gerak cepat, ini masalah besar. Kalau kita biarkan akan menjadi masalah lingkungan di kemudian hari. di Surabaya itu ada 59 rumah sakit dan 4960 praktek dokter. Jadi ini memang urgent,"lanjut Risma.
Namun kedua masalah tersebut menurut Risma akan segera diselesaikan dengan berkoordinasi dengan Kementerian terkait serta Presiden.
Risma juga akan mengajak Presiden Joko Widodo untuk mengunjungi kota Kitakyushu melihat pengelolaan limbah mereka agar bisa diterapkan di Indonesia.
Walikota perempuan pertama Surabaya itu yakin kota Kitakyushu akan membantu pengelolaan limbah B3 ini. Keyakinan itu muncul karena selama ini kota tersebut telah membantu Pemkot Surabaya dalam pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo dan hingga saat ini TPA Benowo telah menghasilkan 2-11 megawatt.
"Biar ini cepat jalan, saya akan ketemu Wali Kota Kitakyushu untuk membantu dan mendampingi kami. Beli peralat dari mereka juga jauh lebih murah," pungkas Risma.