Sebelum OTT KPK, Bupati Nganjuk NRH Tolak Gaji
Bupati Nganjuk NRH fenomenal. Bayangkan saja, dikutip dari pegiatliterasi.com, Bupati Nganjuk NRH tidak menerima gaji karena dia serahkan ke lembaga kesejahteraan rakyat. Dia juga tidak memakai mobil dinas. Selain itu, semua pegawai negeri di lingkup Pemkab Nganjuk wajib membayar zakat yang hasilnya dikelola tim untuk mengatasi kemiskinan.
Setiap Jumat, Bupati Nganjuk NRH punya "ritual" khusus. Dia akan mendatangi masjid-masjid untuk berkhotbah Jumat. Usai melaksanakan ibadah salat Jumat, Bupati Nganjuk NRH akan mencari rumah warga yang tak layak huni. Setelah itu, dia akan melakukan bedah rumah.
Selain itu, Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei pun menjadi lebih spritual. Bupati Nganjuk NRH menggelar istighosah di makam pahlawan buruh Marsinah pada malam sebelum 1 Mei. Keesokan harinya digelar haul Marsinah dan khataman Alquran. Sehingga pada peringatan Hari Buruh tak ada demo besar-besaran yang menutup akses jalan.
Kebijakan baik lainnya, Bupati Nganjuk NRH membangun lumbung RW, di mana setiap Ketua RT menjadi pimpinan unit bisnis untuk warganya, khususnya para petani. Ketua RT mengumpulkan gabah dari warga lalu disetor ke RW untuk dijual dengan harga layak.
Namun sayangnya, semua prestasi gemilang Bupati Nganjuk NRH seolah dijungkirkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, politisi PKB itu dikabarkan terjaring operasi tangkap tangan (OTT), pada Senin 10 Mei 2021.
Foto Bupati Nganjuk NRH saat diamankan KPK pun beredar luas di media sosial. Dalam penampakannya, Bupati Nganjuk NRH tampak terduduk lemas. Dia mengenakan kemeja motif kotak-kotak paduan warna merah dan hitam serta celana hitam. Sesuai protokol kesehatan (prokes) pandemi Covid-19, Bupati Nganjuk NRH mengenakan masker hingga menutupi sebagian wajahnya.
Kabar penangkapan Bupati Nganjuk NRH tentu jadi kado pahit bagi ayah empat anak ini. Sebab, dia baru saja berulang tahun ke-41 pada 2 April lalu.
Advertisement