Sebelum Meninggal, Wiwik Korban Penjambretan Bermimpi Buruk
Maya Dwi Ramadhani, 21, tahun, mahasiswi program studi Manajemen Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, meninggal dunia karena kecelakaan. Korban sempat berusaha mengejar jambret yang hendak mengambil tasnya.
Wiwik, sapaan akrabnya dikabarkan mengejar si penjambret dari TKP di Jalan Arjuno sampai ke Jalan Semarang menggunakan sepeda motornya dengan kecepatan tinggi.
Tak disangka saat mengejar para pelaku, korban mengalami kecelakaan di Jalan Semarang pada sekitar pukul 23.30 WIB. Korban dinyatakan meninggal dunia pada sekitar pukul 02.00 WIB, saat dirawat intensif di RS dr. Soetomo.
Ibu korban, Lillah,44, menuturkan bahwa almarhumah saat itu sedang perjalanan pulang menuju rumahnya, selepas bekerja di sebuah minimarket di sebuah SPBU di Jalan Lontar, Surabaya.
Dalam perjalanan pulang, dirinya berkabar kepada pacarnya selesai membeli bahan makanan di sebuah tempat di Jalan Arjuno. Korban rencananya akan memasak untuk dibagikan dalam rangka Jumat Berkah, kegiatan membagikan makanan kepada tetangga dan temannya.
"Rute pulang biasanya tidak lewat Arjuno, biasanya dari Lontar, lalu ke Darmo, Tanjungsari dan ke sini. Saya sempat marah ke cowoknya, kenapa lewat Arjuno. Ternyata dia habis beli ceker untuk Jumat Berkah, dan tiap Jumat memang gitu, inisiatifnya sendiri dan saya tidak pernah suruh," jelas Lillah, di kediamannya Jalan Tambak Dalam Baru, Asemrowo, Senin 27 Mei 2024.
Lillah juga menuturkan, dirinya tidak memiliki firasat buruk bahwa anak perempuannya akan meninggal dunia dalam usia yang masih sangat muda. Namun beberapa hari sebelum meninggal dunia, almarhumah sempat bercerita kepada ibunya bahwa dirinya bermimpi dua gusinya di bagian belakang mulut patah.
"Kalau gusi biasanya yang patah berarti pertanda orang tua meninggal. Mungkin kakeknya (meninggal), saya bilang tidak apa timbang sakit terus sudah lama kasian di rumah sakit terus. Lalu dia nangis, mosok mbah meninggal, semoga mbah panjang umur," ujarnya.
Lillah bercerita anak keduanya itu juga mengalami mimpi buruk. Almarhumah sempat bermimpi bahwa sang kekasih, Mahmud Maulana, akan menikah dengan salah satu temannya, dalam mimpi tersebut.
"Mereka berdua lalu sempat ribut. Tapi pacarnya bilang itu kan cuma mimpi. Eh gataunya dia (Wiwik) sendiri yang meninggal dunia," ungkap Lillah.
Lillah juga mengatakan anaknya juga bercerita bahwa dirinya akan bebas karena akan menjalankan Kuliah, Kerja, Nyata (KKN) di Banyuwangi pada akhir bulan Juni mendatang. Mahasiswi semester 6 ini juga berkata akan keluar dari pekerjaannya di minimarket dan bekerja lagi saat sudah lulus dari perkuliahan.
"Bye bye aku bebas aku 'kan mulai tanggal 21 Juni nanti KKN ke Banyuwangi. Mari (selesai) KKN mandek kerja, mari wisuda tak golek kerjaan yang (gajinya) UMR," ucap Lillah menirukan ucapan anaknya itu.
Kini, dirinya beserta keluarganya hanya bisa berharap kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas siapa pelaku penjambretan, yang menyebabkan anaknya kecelakaan hingga meninggal dunia.