Sebelum Gabung Timnas U16, Supriadi Sudah Punya Bakat Sejak Kecil
Perjuangan Muhammad Supriadi sangat berliku sebelum membela Timnas Indonesia U-16. Prestasi yang diraih Supriadi seperti sekarang, tak semudah membalikkan telapak tangan. Pemain asal Kedung Asem, Surabaya itu bahkan harus memulai karirnya jadi pemain bola bermodalkan sepatu bola seharga Rp 30.000.
Pelatih Supriadi semasa kecil, Khoiron mengatakan, kehidupan ekonomi keluarga memang menjadi kendala saat Supriadi berusaha meniti karir jadi pemain bola nasional. Namun usaha kerasnya selama jadi pemain Rungkut FC sangat gigih. Hasilnya ia pun berhasil masuk ke skuad Garuda asuhan Fakhri Husaini.
"Kita tahu Supri ini perjuangannya sangat berat untuk jadi pesepakbola. Namun yang bikin saya kagum adalah kerja kerasnya untuk meraih mimpi menjadi pesepakbola nasional sangatlah besar," kata Khoiron.
Pria yang bekerja sebagai tukang jahit di pasar dekat rumah Supriadi itu tahu betul soal perkembangan sepakbola Supri. Apalagi dia salah satu orang yang selalu meyakinkan orang tua dari pemain Timnas Indonesia U-16 itu.
"Dia memang berasal dari keluarga yang tidak mampu. Tapi dia selalu ikut turnamen ketika berada di Rungkut FC ini. Dan kita selalu iuran supaya Supri ini bisa ikut turnamen," katanya.
Dengan juaranya Timnas Indonesia di ajang Piala AFF U-16, Khoiron mengaku senang. Lantaran dengan hal itu, Supriadi mampu mengangkat nama Rungkut FC serta masyarakat sekitar tempatnya tinggal.
"Kita berterimakasih sama Supri telah membawa nama Rungkut dan sudah ada perubahan di tim ini, juga nama daerah," ucap Khoiron.
Seperti diketahui Supriadi sekarang bak bintang di kampungnya. Saat kepulangannya pada Minggu 12 Agustus kemarin, Supri langsung disambut oleh seluruh masyarakat Rungkut. Selain itu juga banyak fans yang masih remaja meminta foto bersama dengan pemain pemilik nomor 11 itu. (hrs/amr)