Sebelum Coblos Surat Suara, Ini Ijazah Doa dari Gus Mus
Pesta demokrasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Legislatif, dan Dewan Perwakilan Daerah akan dilaksanakan serentak di seluruh penjuru Indonesia pada 17 April 2019.
Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah KH Musthofa Bisri (Gus Mus) mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna menunaikan 'hak kedaulatan' dengan riang gembira.
"Lupakanlah silang-sengketa dengan saudara sendiri sebangsa dan setanah-air di medsos selama ini. Kembalilah menjadi keluarga Indonesia yang guyub rukun demi Indonesia yang lebih baik," ajaknya melalui Facebook-nya, Selasa 16 April 2019.
Mustasyar PBNU ini menyarankan para pemilih khususnya umat Islam, sebelum mencoblos calon-calon pilihan masing-masing, untuk mengawalinya dengan terlebih dahulu membaca istighfar, memohon ampun kepada Allah SWT.
Setelah membaca istighfar, ia mengajak umat Islam untuk membaca doa:
"Allãhumma lã tusallith 'alainã bidzunűbinã man lã yakhãfuKa walã yarhamunã."
(Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan atas kami, karena dosa-dosa kami, pemimpin yang tidak takut kepadaMu dan tidak mempunyai belas kasihan kepada kami).
"Semoga Allah menyertai kita dengan taufiq-hidayahNya," pungkasnya
Selain para tokoh NU yang aktif mengajak warga negara untuk menyalurkan aspirasinya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga telah memberikan sejumlah imbauan untuk menggunakan hak pilih dengan nalar dan naluri.
PBNU juga telah menjelaskan ukuran subjek yang dipilih, baik calon presiden dan wakil presiden serta calon legislatif ialah shiddiq (jujur), tablīgh (menyampaikan pesan positif, pesan kebaikan, pesan menggembirakan), amânah (amanah), dan fathânah (cerdas).
“Karena itu, kepada seluruh warga negara yang telah memenuhi syarat, Nahdlatul Ulama mengimbau agar tidak golput,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam konferensi pers menjelang pemilu 2019 di Kantor PBNU Jakarta Pusat, Senin 15 April 2019. (adi)
"Lupakanlah silang-sengketa dengan saudara sendiri sebangsa dan setanah-air di medsos selama ini. Kembalilah menjadi keluarga Indonesia yang guyub rukun demi Indonesia yang lebih baik," ajak Gus Mus.
Advertisement