Sebelum Bunuh Pacarnya, Pria Pengangguran Minta Hubungan Badan
Gara-gara cemburu pacarnya dianggap mempunyai pacar lain, seorang pria pengangguran di Solok Sumatera Barat, tega menghabisi pacarnya sendiri. Korban dengan inisial DW masih berusia 16 tahun dan masih bersekolah di salah satu SMK Negeri di kota ini.
DW sudah berpacaran dengan RT (16 tahun) kurang lebih setahun setengah. Selama berpacaran itu, mereka sudah biasa melakukan hubungan layaknya suami istri. Bahkan, malam sebelum pembunuhan terjadi, RT bahkan masih sempat berhubungan suami istri dengan DW.
Hal itu terungkap ketika Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan memaparkan fakta-fakta hasil penyelidikan dari kasus yang mengemparkan masyarakat Nagari Saning Bakar, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok pada Kamis 7 Maret lalu.
Kepada penyidik, remaja pengangguran itu mengaku sudah satu tahun enam bulan lamanya berpacaran dengan korban DW. Parahnya, selama menjalin hubungan, dia mengaku sudah sering melakukan hubungan badan layaknya suami-istri.
"Pengakuan tersangka, mereka berhubungan badan saat korban DW libur sekolah," kata AKBP Dony Setiawan saat menggelar konfrensi pers dengan awak media, Jumat 8 Maret sore seperti dikutip dari jawapos.com.
Rabu 6 Maret malam, RT menemui DW dan masuk ke kamar melalui pintu jendela saat orangtua korban tidak berada di rumah. Lantas, keduanya terlibat cekcok. "Tapi kemudian mereka melakukan hubungan badan," kata Kapolres.
Tersangka RT pun tidur di kamar korban. Namun, saat terbangun sekitar pukul 02.00 WIB, Kamis 8 Maret dini hari, RT dan DW kembali terlibat cekcok. Korban DW katanya curiga RT selingkuh dan memilik pacar selain dirinya.
Tak kuasa berpikir dan menahan amarah, akhirnya RT nekat menghabisinya nyawa DW dengan tali jemuran yang sudah disimpul dan disimpan di dalam saku. Kekalutan remaja tanggung itu semakin menjadi-jadi karena khawatir korban DW hamil.
Tak sampai di situ, usai menjerat leher pacarnya, pelaku juga mencekik korban sekitar 30 menit. Setelah kondisinya dipastikan sudah tak bernyawa, baru pelaku kabur dari kediaman DW.
"Tersangka dijemput temannya RK di depan jendela kamar korban. RK hanya menjemput, tidak terlibat pembunuhan," terangnya.
Sementara itu, untuk menghilangkan jejak, tersangka terlebih dulu membersihkan kamar korban. Lalu mengambil handphone milik korban. Sedangkan tali yang dipergunakannya untuk membunuh di buang ke sungai dan tersangka pun pulang ke kediamannya yang tak jauh dari rumah korban.
Sebelumbya, polisi berhasil membongkar penyebab kematian DW, 16, seorang siswi SMK Negeri di Kota Solok yang ditemukan tewas di dalam kamarnya sendiri di kawasan Nagari Saning Bakar, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Kamis 7 Maret.
"Pelaku ditangkap saat masih tertidur sekitar pukul 03.00 WIB, Jumat 8 Maret dini hari di kediamannya di Nagari Saniang Bakar," kata Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan.
Dari hasil penyelidikan, kasus pembunuhan diduga berencana itu terjadi Kamis 7 Maret sekitar pukul 04.30 WIB. Namun, korban baru diketahui tewas paginya sekitar 08.00 WIB. Saat itu, ibu korban curiga lantaran korban DW tidak kunjung ke luar kamar. Sedangkan pintu terkunci rapat dari dalam.
"Ibunya mau ke ladang. Curiga dengan anaknya, dipanggil tetangga untuk mendobrak pintu. Ternyata ditemukan korban sudah meninggal," terang Dony mengisahkan kronologis pembunuhan itu.