Sebelum Bugil di Tembok Ratapan, Marisa Papen Dihukum Penjara Usai Pemotretan di Piramid Mesir
Marisa Papen, sang model, memang dalam projek photoshot dengan konsep telanjang bulat. Dia menggambarkan dirinya sebagai ‘ekspresionis yang bersemangat dan bersemangat’.
Papen bertemu dengan fotografer Jess Walker di Kairo. Keduanya lau memutuskan untuk mengambil pose telanjang sebagai bentuk ekspresinya. Namun, sayang sungguh sayang, diketahui bahwa pemotretan mereka dilakukan tidak mengantongi izin dari pihak berwenang.
Papen berkata, dirinya mencoba menjelaskan kepada penjaga bahwa apa yang mereka lakukan hanya sebatas membuat seni sebagai penghormatan tertinggi untuk budaya Mesir. Namun, sambung Papen, penjaga itu tidak dapat melihat hubungan antara telanjang dan seni. Di mata mereka itu porno atau semacamnya.
Sadar akan perbedaan budaya antara Mesir dan Barat, ketika ingin melakukan pemotretan bugil, mereka dikabarkan menyuap penjaga untuk bisa memulai pemotretan di dekat piramida Giza. Tapi mereka tertangkap oleh dua pria lain yang berpatroli di daerah tersebut. Dengan sogokan £ 15 atau sekitar Rp 270 ribu, dan pasangan itu berhasil lolos dari masalah.
Setelah Giza, keduanya melancong ke Luxor untuk mengunjungi kuil Karnak. Ketika di Karnak ternyata penjagaan lebih ketat dibandingkan di piramida di Giza. Di Luxor, Papen dan Walker harus memikirkan rencana lain untuk bisa tetap menjalankan pemotretan mereka. Mereka memutuskan untuk bersembunyi di kompleks sebelum waktu tutup.
Sialnya, model dan fotografer ini ditangkap empat petugas keamanan. Namun Papen dan Walker buru-buru menghapus foto di kamera.
Papen mengklaim polisi memaksa Walker untuk turun tangan untuk mencari kartu memori kedua, tapi tidak dapat menemukan apapun. Akhirnya mereka berdua dipenjara.
Setelah beberapa jam di sel, Papen dan Walker dibawa ke depan hakim. Di sana Papen menjelaskan bahwa mereka terus memainkan peran sebagai turis bodoh. Alasan itu pun menurut Papen adalah cara yang tepat agar bisa terbebas dari penjara.
Setelah dibebaskan dan kembali ke hotel, Walker berhasil mengembalikan foto-foto yang telah dihapus menggunakan aplikasi perangkat lunak. Keduanya mempublikasikan foto-foto tersebut ke hadapan publik setelah kembali ke negara mereka.
“Saya pikir saya melakukan hal yang membuat Cleopatra bangga kepada saya,” pungkas Papen.
Advertisement