Sebelum Badai Ida Menerjang, Warga Pesisir AS Mengungsi
Badai Ida yang diprediksi bakal menghantam kawasan Pantai Teluk Amerika Serikat (AS) membuat masyarakat mengungsi.
"Saya meninggalkan Fourchon (Louisiana) tadi malam pukul 20.00 dan kawasan itu sudah sepi. Kami orang terakhir yang keluar dari sana," kata kapten olahraga memancing Andre LeBlanc seperti mengutip Reuters, Minggu 29 Agustus 2021.
Pusat Badai Nasional mengatakan, badai Ida berada sekitar 320 km tenggara muara Sungai Mississippi.
Badai berkecepatan 269 km per jam itu mengarah ke pantai Louisiana. Tinggi air banjir yang disebabkan badai Ida di muara Sungai Mississippi bisa mencapai 3-4.5 meter.
Sementara, tinggi air yang lebih rendah berada di arah timur sepanjang garis pantai yang berdekatan dari Mississippi dan Alabama.
Hal tersebut diprediksi akan membuat listrik pada ratusan ribu rumah kawasan Louisiana dan Mobile (Alabama) padam.
Krisis Kesehatan, Negara Bagian Goyah
Sejumlah pekerja didatangkan untuk bersiap bila listrik di kawasan tersebut benar benar padam.
"Ada 500 pekerja tanggap darurat di Texas dan Louisiana yang disiapkan untuk menanggulangi badai Ida," kata Presiden AS Joe Biden.
Pekerja tersebut, lanjut dia, juga berkoordinasi dengan penyedia listrik.
"Negara bagian goyah akibat krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19. Sejauh ini Louisiana tidak berencana mengevakuasi rumah sakit yang banyak merawat pasien Covid-19," kata Gubernur Louisiana John Bel Edwards.
Badai itu juga akan menyebabkan angin kencang, hujan deras, dan pasang air laut di garis pantai Louisiana.
Banjir Dahsyat di AS
Sebelumnya, di Amerika Serikat diterjang banjir danhasyat. Banjir dahsyat melanda sebagian wilayah Tennessee, Amerika Serikat (AS), akhir pekan lalu. Akibat bencana itu, sedikitnya 21 orang tewas dan 50 lainnya dilaporkan hilang.
Kepada Reuters, seorang petugas operator di Kantor Sheriff Daerah Humphreys mengonfirmasi jumlah korban yang tewas dan hilang itu. Dia mengatakan, pihak berwenang masih terus melakukan pencarian warga dari rumah ke rumah di daerah tersebut.
Rekor curah hujan hingga 17 inci (43 cm) di beberapa daerah memicu banjir besar di Tennessee pada Sabtu 21 Agustus 2021 siang dan malam. Daerah yang paling terpukul oleh cuaca ekstrem itu antara lain adalah Waverly, sekitar 88 km sebelah barat Ibu Kota Negara Bagian Tennessee, Nashville.
Di sana, ratusan rumah dibiarkan tak berpenghuni oleh para pemiliknya yang mengungsi. Wali Kota Waverly, Wallace Frazier mengatakan, di antara korban yang tewas dalam banjir itu ada yang masih bayi.
“Ada juga lansia,” ujarnya kepada surat kabar Tennessean.
The Washington Post, mengutip warga, melaporkan bahwa dua bayi kembar berusia 7 bulan meninggal setelah tersapu banjir dari pelukan orang tua mereka. Banjir menumbangkan pohon-pohon besar, merobohkan rumah-rumah di wilayah itu.
Derasnya arus banjir juga melemparkan mobil dan truk pikap ke parit dan bahkan sampai ke atas gudang dan bangunan-banguna lainnya.