Sebaran PMK Sapi di Lamongan Tembus 11 Kecamatan
Wabah Penyakit mulut dan kuku (PMK) sapi di Lamongan kian meluas. Sekalipun, kesembuhan sapi yang sempat terjangkit juga terus meningkat. Hasil penelusuran Dinas Peternakan Lamongan hingga Minggu, 15 Mei 2022 menyebutkan, kini penularan PMK sapi di Lamongan tercatat sudah merambah di 11 kecamatan.
Sejak PMK sapi ditemukan 28 April 2022, hanya ada di empat kecamatan. Yakni, Kecamatan Tikung, Sarirejo, Mantup dan Turi. Diduga, sapi mereka tertular akibat pembelian di Pasar Hewan Balongpanggang, Gresik. Kabupaten ini lebih dulu terdeteksi PMK sapi sebelum Lamongan.
Seminggu kemudian, sebaran PMK bertambah menjadi tujuh kecamatan. Tambahannya di Kecamatan Kembangbahu, Sugio dan Ngimbang. Kini kian meluas hingga tercatat ada di 11 kecamatan. Terbaru, diketahui di Kecamatan Sambeng, Modo, Paciran dan Lamongan.
Menurut Medic Veteriner Dinas Peternakan Lamongan, Rahendra, meluasnya penularan PMK sapi ini merupakan faktor risiko. Diduga, akibat pasar hewan di luar Lamongan masih ada yang buka.
"Diduga, untuk penularan PMK sapi di wilayah pantura (Paciran) saat itu terkena dari hasil transaksi di salah satu Pasar Hewan Tuban," katanya, Minggu 15 Mei 2022 petang.
Faktor lain, masih menurut Rahendra, yang lebih dikenal sebagai dokter hewan ini, dari hasil pengamatan dan pelacakan, lebih disebabkan karena faktor manusia yang bisa menjadi sarana pembawa virus PMK tersebut.
"Ternyata peternak yang saling berkunjung melihat sapi yang sakit milik teman sesama peternak, kemudian kembali ke kandang mereka, dapat menularkan virus ke sapi miliknya. Akhirnya sapi miliknya sendiri yang sakit.
" PMK tidak menular ke manusia, tapi ketika keluar masuk kandang bisa membawa virus. Sehingga perlu steril atau disemprot desinfektan," jelasnya.
Untuk itu, Dinas Peternakan Lamongan bekerja keras untuk mencegah penyebaran meluas. Yakni dengan terus melakukan sosialisasi sekaligus penyemprotan desinfektan.
"Sekarang terus kita lakukan, terutama skala kandang," pungkas Rahendra.
Advertisement