Meriah, Perayaan Natal 2024 Digelar di Balai Kota Surabaya
Ribuan jemaat Kristiani mengikuti Perayaan Natal yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Rabu 15 Januari 2025 malam. Terhitung sebanyak 7000 lebih jemaat Kristiani, baik Protestan maupun Katolik hadir dalam Perayaan Natal yang digelar di Balai Kota Surabaya itu.
“Syukur Puji Tuhan atas suksesnya Perayaan Natal yang dikoordinir oleh Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Kota Surabaya. Ini adalah Perayaan Natal kedua karena mulai tahun 2024, Balai Kota digunakan untuk setiap perayaan hari besar umat beragama,” kata Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Mengusung tema “Kerukunan untuk Menuju Indonesia Emas”, Eri menegaskan, pihaknya berupaya untuk mewujudkan pentingnya persatuan dan harmoni sebagai pondasi untuk membangun bangsa yang maju dan sejahtera.
“Semoga kerukunan ini akan menuju Indonesia Emas dan Kota Surabaya akan menjadi pilar yang kuat untuk ke sana. Menjadi kehormatan bagi saya mengucapkan Selamat Natal kepada seluruh jemaat Kristen dan Katolik. Surabaya beragam, tetapi tetap satu,” ujar dia.
Melalui perayaan Natal tersebut, dirinya mengajak seluruh umat Kristiani bergandengan tangan untuk memperkuat kerukunan umat beragama di Kota Surabaya. Tidak hanya mendukung pembangunan kota, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masa depan bangsa menuju Indonesia Emas pada tahun 2045.
“Di Surabaya tidak ada perbedaan, saling menghormati. Nanti Februari 2025, Pemkot Surabaya juga akan menyiapkan perayaan Cap Go Meh di Balai Kota,” tuturnya.
Eri menegaskan bahwa Balai Kota Surabaya merupakan rumah bagi semua agama. Pemkot Surabaya pun berkomitmen untuk rutin menggelar perayaan hari raya keagamaan bagi seluruh umat di Kota Pahlawan.
“Tidak hanya memasang dekorasi, tapi Balai Kota pernah menggelar Pawai Seni Ogoh-Ogoh untuk menghormati umat Hindu, Cap Goh Meh bagi umat Khonghucu, salat Idul Fitri dan Idul Adha bagi umat Islam, perayaan Waisak bagi umat Budha, hingga Natal bagi umat Kristiani,” jelasnya.
Karena itu, hal ini menjadi salah satu bentuk manifestasi dari Surabaya kota toleransi yang menjunjung tinggi keberagaman. Terlebih, masyarakat yang tinggal di Kota Surabaya berasal dari berbagai suku, ras, dan agama yang hidup berdampingan. “Ketika Surabaya menjadi pilar Indonesia Emas, maka anak-anak muda penerus bangsa akan memiliki rasa persatuan yang kuat dan tidak mudah dipecah, “ tegasnya.
Sementara itu, Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Kota Surabaya, Pdt. Pinpin Johan mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya atas suksesnya Perayaan Natal kedua di Balai Kota Surabaya semalam.
“Ini adalah satu momen luar biasa, dimana Bapak Walikota Eri Cahyadi mempersatukan kerukunan umat beragama di Surabaya, salah satunya melalui Perayaan Natal di Balai Kota,” katanya.
Menurutnya, Balai Kota Surabaya merupakan perwujudan rumah kerukunan bagi seluruh umat beragama di Kota Pahlawan. “Di sini kita menjalin kerukunan yang luar biasa, doa kami supaya Tuhan Yesus senantiasa memberkati Bapak Walikota beserta seluruh jajaran yang ada dalam Pemerintahan Kota Surabaya, dan seluruh masyarakat di Kota Surabaya,” pungkasnya.