Sebanyak 56 Rumah Warga di Situbondo Terbakar Sepanjang 2023
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap bahaya kebakaran rumah. Mengingat, terjadinya kebakaran rumah warga di Situbondo sepanjang 2023 banyak disebabkan faktor kelalaian manusia.
"BPBD Situbondo mencatat sepanjang 2023 terjadi 56 kebakaran rumah warga di hampir semua atau 17 kecamatan. Faktor penyebabnya kelalaian manusia dan korsleting listrik. Tapi, penyebab paling banyak kelalaian manusia," kata Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Sruwi Hartanto, Selasa 6 Februari 2024.
Faktor penyebab kelalaian manusia, lanjut Sruwi, di antaranya pemilik rumah lupa mematikan kompor gas LPG, tabung gas LPG bocor, lupa mematikan api tungku di dapur, dan membakar sampah dekat rumah lalu ditinggal pergi.
"Untuk itu, kami mengimbau masyarakat Situbondo selalu waspada dengan mengecek kompor gas LPG dan api tungku di dapur apakah sudah aman, sebagai antisipasi pencegahan terjadinya kebakaran rumah," ujarnya.
Selain kelalaian manusia, menurut Sruwi, terjadinya kebakaran rumah warga di Situbondo juga karena korsleting listrik. Ini akibat warga melakukan pemasangan jaringan listrik di rumah menyalahi standar PLN.
"Kami mengimbau masyarakat memasang jaringan listrik di rumah sesuai standar PLN. Tidak melebihi kapasitas jaringan listrik yang berpotensi terjadinya korsleting listrik," terangnya.
Sruwi mengungkapkan, sepanjang 2023 tidak hanya terjadi 56 rumah kebakaran di Situbondo. Tapi juga terjadi sebanyak 34 kebakaran hutan dan lahan (karhutla). "Jadi, total ada 90 peristiwa kebakaran terjadi di Situbondo sepanjang 2023," ungkapnya.
Sruwi berharap kebakaran rumah warga dan hutan lahan di Situbondo pada 2024 menurun dibandingkan 2023. Masyarakat Situbondo juga harus lebih waspada dalam mengantisipasi bahaya kebakaran.
"Selama Januari hingga awal Februari 2024, ada lima rumah warga Situbondo terbakar karena kelalaian manusia," pungkasnya.