Sebanyak 5.236 Porsi Rawon Pecahkan Rekor MURI di Probolinggo
Festival makan rawon sebanyak 5.236 porsi yang digagas Polres Probolinggo di alun-alun Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Rabu, 6 Juli 2022 memecahkan rekor Museum rekor Indonesia (Muri). Festival dalam rangka HUT Bhayangkara ke-76 itu melibatkan para pelaku kuliner dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Festival rawon gratis ini, kata Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi, untuk mengangkat kembali kuliner tradisional itu di tengah merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Seperti diketahui, PMK berimbas pada menurunnya minat warga mengonsumsi kuliner berbahan baku daging sapi seperti, rawon dan bakso.
Kapolres menerima penghargaan rekor Muri Dunia ini langsung dari Repsentatif Muri Indonesia, Sri Widayati di Alun-alun Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Rabu siang. Dikatakan festival makan rawon gratis yang digelar Prolres Probolinggo ini masuk dalam rekor Muri Indonesia bahkan dunia.
"Kami dari Museum Rekor Muri Indonesia datang ke Kabupaten Probolinggo untuk mencatat prestasi yang spektakuler yakni, sajian rawon terbanyak 5.236 porsi yang disediakan Polres Probolinggo," kata Sri.
Tidak hanya tercatat di rekor Muri tetapi juga rekor dunia (internasional). “Tercatat dalam rekor dunia, nomor 10.414. Yang didaftarkan masuk reko ini kuliner nasi rawon khas Probolinggo,” ujarnya.
Kapolres mengatakan, festival rawon gratis untuk memberikan edukasi kepada warga di tengah wabah PMK. “Dengan festival ini mudah-mudahan, kepercayaan masyarakat kembali meningkat untuk mengonsumsi daging sapi saat wabah PMK,” katanya.
Perwira polisi kelahiran Aceh itu menambahkan, daging sapi yang terjangkit PMK aman dikonsumsi asalkan dimasak hingga matang. “Jangan khawatir, daging sapi yang menjadi bahan baku rawon ini aman dikonsumsi,” ujarnya.
Ribuan warga pun berbondong-bondong menyantap 5.236 porsi rawon yang disajikan secara gratis. Tak sampai 30 menit, ribuan porsi rawon yang disediakan itu ludes diserbu dan disantap para pengunjung Alun-alun Kraksaan.
“Saya penggemar nasi rawon sejak dulu, senang bisa makan rawon bersama-sama, apalagi gratis,” ujar Faisol, warga Kota Kraksaan.
Hal senada diungkapkan Fades, juga warga Kraksaan. Hanya saja sejak PMK merebak, ia mengaku seleranya untuk menyantap kuliner berbahan baku daging sapi sedikit menurun. “Karena makan rawon ramai-ramai, selera makan saya kembali meningkat,” katanya.