Sebanyak 32 Desa di Ngawi Krisis Air Bersih
Sebanyak 32 desa yang tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Ngawi, krisis air bersih dampak kemarau pada Juli 2024 ini. Ada 34.529 kepala keluarga (kk) atau 93.031 jiwa bermukim di 32 desa tersebut yang rawan mengalami krisis air.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi menyebutkan, delapan kecamatan yang alami krisis air, yaitu Kecamatan Widodaren, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Kedunggalar, Kecamatan Mantingan, Kecamatan Kota Ngawi, Kecamatan Kasreman
Kemudian Kecamatan Bringin dan Kecamatan Pitu. “Ada 32 desa tersebar di delapan kecamatan di Ngawai alami krisis air,” ujar Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Ngawi Partoyo pada wartawan Senin 29 Juli 2024.
Lokasi desa-desa yang alami krisis air, sebagian besar berada di perbukitan kapur dan tepian hutan. Daerah tersebut kerap menjadi langganan krisis air bersih, terutama pada puncak musim kemarau yang terjadi pada bulan Juli, Agustus hingga September 2024 ini.
Pihak BPBD Ngawi menyebutkan, bagi desa yang membutuhkan air diminta untuk mengajukan permohonan melalui pemerintah desa setempat. Setelah itu, laporan akan dilanjutkan ke BPBD setempat.
Tim BPBD Ngawi juga menyiagakan tiga unit armada truk tangki air bersih, dengan kapasitas 5.500 liter. Antisipasi krisis air bersih meluas, Pemerintah Kabupaten Ngawi telah koordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur.
Pemerintah Kabupaten Ngawi juga membantu pendistribusian air bersih, penanganan kekeringan di Ngawi dan pembuatan jaringan sistem pengelolaan air minum (SPAM) dan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS). Sedangkan sebarannya berada di daerah rawan air bersih pada tiap musim kemarau.
Advertisement