Sebanyak 30 CJH Kota Probolinggo Pilih Tunda Berangkat Haji
Sebanyak 30 calon jemaah haji (CJH) Kota Probolinggo memutuskan, menunda keberangkatannya ke Tanah Suci Makkah. Posisi mereka akan digantikan CJH yang masuk cadangan.
Hal itu diungkapkan Kasi Penyelengaraan Haji dan Umrah, Kemenag Kota Probolinggo, M. Haris Hikmawan, Kamis, 7 Maret 2024.
Dikatakan sampai bulan Maret 2024, CJH reguler asal Kota Probolinggo berjumlah 202 orang. "Namun ada sekitar 30 calon jemaah haji yang kemungkinan tidak berangkat," katanya.
Mereka menunda berangkat haji dengan berbagai faktor. 30 calon jemaah haji yang gagal berangkat ini karena berbagai faktor. Termasuk CJH yang belum melakukan pelunasan," ujarnya.
Dengan adanya penundaan keberangkatan dari 30 CJ, kata Haris, kuota Kota Probolinggo akan berkurang. Namun kuota tersebut dapat dipenuhi dengan memasukkan jemaah haji cadangan.
CJH yang bisa berangkat haji harus memenuhi syarat di antaranya, dokumen lengkap, lunas biaya perjalanan ibadah haji (Bipih). Terakhir syarat istitha'ah atau kemampuan CJH secara Jemaah, ruhaniah, pembekalan, serta keamanan untuk menunaikan ibadah haji tanpa menelantarkan kewajiban terhadap keluarga.
"Kami masih menunggu kebijakan dari pusat. Mudah-mudahan CJH Kota Probolinggo bisa memenuhi syarat untuk berangkat haji," kata pria kelahiran Lumajang itu.
Ditanya jadwal keberangkatan CJH Kota Probolinggo, Haris mengatakan, masih menunggu undangan dari kanwil terkait qur'ah (pengkloteran) melalui mekanisme pengundian lot di tingkat Provinsi Jatim.
Jika sudah berhasil diketahui urutan masing-masing wilayah kerja, tinggal proses penyusunan kloter di masing-masing daerah kabupaten/kota. Sehingga akhirnya dapat dipastikan urutan berapa keberangkatan masing-masing kabupaten/kota.
Pada musim haji tahun 2023 ini, Kota Probolinggo dapat urutan lima sehingga masuk pada Kloter 34.
"Mudah-mudahan, Kota Probolinggo dapat jadwal seperti tahun lalu sehingga persiapan dari panitia bisa matang," katanya.