Sebanyak 243 WNI dari Wuhan Tiba di Batam
Pesawat Batik Air yang mengangkut 243 WNI dari Wuhan China tiba di Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Pesawat berbadan lebar itu mendarat sekitar pukul 08.50 WIB, Minggu 2 Februari 2020.
Terlihat tim medis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan medis dari otoritas bandara ikut membantu WNI yang hendak dievakuasi ke pesawat TNI AU.
WNI tersebut langsung dipindahkan ke rangkaian pesawat milik TNI Angkatan Udara (AU) untuk diberangkat ke Bandara Raden Sadjad, Natuna, untuk mengikuti observasi kesehatan selama 14 hari.
Rangkaian pesawat milik TNI, terdiri dua unit pesawat Boeinf 737-400 dan satu unit C-230 Hercules.
Sekretaris Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr Achmad Yurianto saat dihubungi, mengatan WNI yang dijemput dari China, tidak diperbolehkan keluar dari Avron. Mereka langsung dipindahkan ke pesawat milik TNI AU untuk diterbangkan ke tempat karantina di Natuna. Rencananya akan berangkat dari Batam sekitar pukul 10.30 WiB.
"Masyarakat harus mengerti bahwa WNI yang dibawa pulang ini kondisinya dalam keadaan sehat. Otoritas China tidak mengizinkan orang yang sakit keluar dari China," kata Yurianto, Minggu 2 Februari 2020.
Ada beberapa WNI yang seharusnya ikut kembali ke Indonesia dengan Batik Air, namun dibatalkan katena suhu badannya di atas 37 derajad. Mereka terpaksa tidak diizinkan pulang oleh pemerintah China.
Kata Yurianto, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memastikan hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) siap digunakan. Hanggar yang menjadi tempat observasi sehat WNI ini siap menyediakan kebutuhan para WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China.
"Persiapan (hanggar) sudah on proses, soalnya orang yang bekerja banyak banget, sudah dibersihkan. Dicek semua berfungsi, AC-nya berfungsi, lampu (sudah) dicek," ujar Yuri.
Pria yang akrab disapa Yuri menjelaskan, di dalam hanggar ini tidak ada pemeriksaan ataupun penjagaan ketat untuk para WNI. Hanggar ini akan menjadi tempat observasi yang di dalamnya itu disediakan kebutuhan untuk istirahat para WNI.
"Kalau hanggar kan untuk tempat tidur saja, ya artinya kita melengkapi kebutuhan sehari-hari mereka. Ada tempat tidur, tempat makan, masaknya di mana? Ada dapur," jelasnya.
Meski begitu, dia mengatakan nantinya tetap ada tim dokter yang akan menjaga dan memberikan pelayanan para WNI. Tim dokter ini berjumlah 11 orang, mereka yang mengawal WNI dari mulai dievakuasi dari Wuhan hingga di observasi di Natuna. Rencananya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, juga akan ikut memeriksa kesehatan WNI.
Sejumlah 243 WNI ini akan mengikuti observasi kesehatan selama 14 hari atau masa inkubasi virus n-Cov atau Corona. Apa bila terbebas dari virus Corona, mereka akan diserahkan pada keluarganya.