Sebanyak 23 Ribu Warga Surabaya Masuk Data Kemiskinan
Sebanyak 23.532 warga Surabaya masuk kedalam data kemiskinan ekstrim. Data ini akan dicocokan kembali dengan data administrasi kependudukan, yakni Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) dengan kondisi di lapangan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan bahwa data diatas didapatkan dari data BKKBN tahun 2019. Pihaknya akan melakukan pencocokan kembali dengan data MBR dan juga data melalui aplikasi Cek - In Warga Surabaya.
"Apakah orang ini ada di Surabaya atau betul berdomisili di Surabaya? Nah itu, dari data itu kami cocokkan. Sebab, itu yang akan menjadi dasar intervensi untuk pengentasan kemiskinan ekstrem di Surabaya dan untuk pemberian intervensi tahun 2023 terkait semua program di pemkot,” kata Anna.
Sedangkan untuk proses pemberian bantuan, Anna menjelaskan, jika hal itu akan diatur dalam Peraturan Walikota (Perwali MBR) yang saat ini tengah dirancang. Dalam Perwali tersebut, akan ada kriteria apa saja yang disebut sebagai kategori keluarga miskin.
Adanya perwali tersebut akan menjadi landasan pemberian bantuan semua program pengentasan kemiskinan dari pemerintah.
Sementara Walikota Surabaya, Eri Cahyadi memaparkan berbagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Pahlawan ini. Menurutnya, untuk menurunkan angka kemiskinan harus dimulai dari dengan penambah penghasilan atau memperbesar pendapatan.
"Caranya bagaimana? Kami siapkan pekerjaan, seperti membuat paving yang saat ini sedang dijalankan. Kami juga akan memfasilitasi berbagai pelatihan untuk warga," kata Eri ditemui Senin, 17 Oktober 2022.
Eri menganggap, cara itu lebih efektif dibandingkan hanya dengan memberi bantuan atau intervensi bagi warga miskin atau yang masuk dalam data MBR.
"Kalau hanya bantuan, kedepannya mereka masih akan binggung. Tapi kalau dibantu pekerjaan dan bisa memperbesar pengeluaran mereka, secara tidak langsung semakin hari taraf hidupnya akan semakin naik dan bisa bebas dari kemiskinan," terangnya.
Bertepatan dengan Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional, Eri menargetkan pada tahun depan desil kemiskinan satu dan dua bisa entaskan. Sedangkan untuk desil tiganya dipertahankan agar tak sampai menjadi miskin. "Targetnya tahun depan bisa menyelesaikan desil satu dan dua dululah, desil tiganya dipertahankan dengan memberi intervensi agar tidak masuk dalam warga MBR," tandas Eri.
Advertisement