Sebanyak 211 Bencana Alam Menimpa Jatim pada 2022
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) mencatat, ada sebanyak 211 bencana terjadi di berbagai daerah selama Januari hingga menjelang akhir tahun 2022.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPDB Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, dibanding tahun sebelumnya, angka bencana alam tersebut mengalami penurunan. Menurut data, selama 2021 ada 310 bencana.
“Secara kumulatif, dari 211 bencana yang terjadi di Jatim pada 2022 ini menurun ketimbang tahun 2021 sebanyak 310 kejadian bencana,” kata Gatot ketika dikonfirmasi, Senin, 19 Desember 2022.
BPBD Jatim juga mencatat, ada tiga daerah yang paling sering dilanda bencana pada tahun ini. Antara lain Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan hingga Sidoarjo.
“Terbanyak Kabupaten Malang sebanyak 22 kejadian, lalu 21 kejadian di Kabupaten Pasuruan, dan 19 kejadian bencana di Sidoarjo. Tiga daerah itu tiga besar paling sering terjadi bencana tahun ini,” jelas Gatot.
Dari 211 kejadian tersebut, 107 bencana banjir, 78 angin kencang, delapan bencana tanah longsor, banjir bandang dan angin puting beliung masing-masing empat kejadian, dan 10 bencana lainnya seperti gempa bumi, gerakan tanah, banjir rob serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Lalu, dari 107 kejadian bencana banjir ada sebanyak 11 orang meninggal dunia, 32 orang dilaporkan luka-luka, 3.554 rumah rusak dan warga terdampak sebanyak 101.131 kepala keluarga (KK).
Lebih lanjut, Gatot pun meminta agar masyarakat mewaspadai bencana hidrometeorologi. Sebab, kejadian tersebut diakibatkan oleh curah hujan, kelembapan, temperatur dan angin. Bencana hidrometeorologi sendiri dapat menimbulkan berbagai macam dampak bagi masyarakat. Seperti di sektor sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Dampak sosial meliputi hilangnya mata pencaharian dan trauma. Sedangkan di sisi ekonomi yaitu terganggunya kegiatan perekonomian dan terputusnya alur perekonomian.
“Kami (BPBD Jatim) berkolaborasi dengan kabupaten/kota dan relawan akan terus diperkuat untuk menghadapi bencana ini,” tutupnya.