Sebanyak 16.757 Mahasiswa Peserta PKM Menuju Daerah 3T
Mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar angkatan 3 tahun 2022, segera bertugas di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Mereka dilepas setelah selesai menerima pembekalan selama 126 jam.
Penugasan peserta akan dimulai pada Senin, 28 Februari 2022. Lebih dari 3.900 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan menjadi sasaran dari Program Kampus Mengajar. Beragam materi untuk menguasai pedagogi, literasi dan numerasi, asesmen dan evaluasi, serta berbagai materi pendukung kegiatan belajar mengajar dan peningkatan kualitas sekolah sasaran telah mereka dapatkan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memberi semangat kepada para mahasiswa yang akan menjalani tugas program ini. “Dari keberanian akan tumbuh jiwa yang tangguh dan tak mudah patah. Dari keberanian, akan tumbuh keinginan belajar yang tanpa batas. Dari keberanian, kita mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki. Dan dari keberanian, kita dapat melahirkan pendidikan yang lebih maju,” ujar Menteri Nadiem pada acara pelepasan secara virtual di Jakarta, Minggu 26 Februari 2022.
Menteri Nadiem melanjutkan, dinamika perubahan menuntut dunia pendidikan untuk bergerak maju, adaptif, dan kreatif lebih cepat dari sebelumnya. “Untuk itu, Kampus Mengajar hadir dengan segudang harapan membawa dampak perubahan yang nyata bagi dunia pendidikan di Indonesia,” ujar Menteri Nadiem.
Kampus Mengajar, kata Menteri Nadiem, menghadirkan mahasiswa untuk membantu pengembangan pembelajaran, terutama untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi, melakukan adaptasi teknologi, aktualisasi minat dan potensi mahasiswa sesuai bidang studi masing-masing.
“Kampus Mengajar menghadirkan mahasiswa hadir sebagai partner guru dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi pembelajaran,” ucap Mendikbudristek.
Menteri Nadiem berharap melalui kegiatan nyata tersebut mampu menumbuhkan jiwa sosial, kepedulian, kepemimpinan, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan soft skills lainnya yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa di masa depan. “Semoga kegiatan ini bisa membentuk karakter mahasiswa sebagai pemuda Pancasila,” tutur Menteri Nadiem.
Menteri Nadiem juga berpesan agar jangan pernah padamkan api semangat untuk melakukan perubahan. “Mari kita jaga kobar semangat kita, selamat bertugas untuk adik-adik mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar angkatan 3. Sampaikan salam untuk para perajin pendidikan di seluruh penjuru negeri,” pesan Menteri Nadiem.
Pada kesempatan yang sama, pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, menyampaikan pesan untuk dapat memanfaatkan momentum ini dengan mendarmabaktikan kecakapan ilmu pengetahuan mereka. “Curahkan semangat, sambil memberikan wawasan luas kepada adik-adik siswa siswi di SD dan SMP,” imbuh Nizam.
Nizam menambahkan, harapannya melalui Program Kampus Mengajar akan lahir generasi-generasi masa depan yang kompeten, peduli, dan inspiratif. “Semoga program ini akan melahirkan generasi muda yang akan membawa Indonesia maju,” harap Nizam.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto juga menyampaikan bahwa Program Kampus Mengajar dapat menjadi ajang untuk mengasah jiwa kepemimpinan, soft skills, dan menguatkan karakter mahasiswa dalam berinovasi dan berkolaborasi.
“Program Kampus Mengajar juga dapat memberikan peluang bagi mahasiswa vokasi untuk mengembangkan wawasan dan mengasah keterampilan berpikir dalam bekerja bersama lintas bidang ilmu,” tandas Wikan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Jumeri berharap dengan hadirnya adik-adik mahasiswa ke sudut sudut negeri ini akan membawa dampak yang besar bagi penguatan literasi dan numerasi di pendidikan dasar.
“Kampus Mengajar menghadirkan interaksi yang edukatif dan menyenangkan. Sehingga tercipta suasana saling mendukung antara mahasiswa dan siswa siswi SD dan SMP,” tutur Jumeri.
Jumeri berharap, program ini akan menjadi sarana aktualisasi dan kepedulian mahasiswa untuk berkontribusi pada pendidikan bangsa sekaligus memberi inspirasi nyata bagi siswa di SD dan SMP. “Semoga program ini memberi semangat dan motivasi bagai siswa di sekolah untuk terus belajar dan melanjutkan studi di jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ucap Jumeri.
Pemerataan pendidikan di Indonesia saat ini masih dibilang berada di tingkat yang cukup rendah dan tentunya hal ini menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia pun ikut rendah. Padahal, pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam peradaban suatu bangsa.
Melalui pendidikan inilah yang nantinya akan mencetak para generasi-generasi penerus bangsa yang unggul dan memiliki akhlak yang mulia. Saptono (2017:106) mengatakan bahwa, Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat membangun diri sendiri dan bersama-sama membangun bangsa.
Dilansir melalui dari laman kemindikbud.go.id, bahwa salah satu sasaran kemindikbud pada tahun 2020-2024 adalah meningkatnya pemerataan layanan pendidikan bermutu di seluruh jenjang dan meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh jenjang menjadikan salah satu urgensi mengenai permasalahan pendidikan yang harus ditangani oleh Pemerintah. Pentingnya peran pendidikan di dalam kehidupan menjadi hal yang harus diprioritaskan dalam pengembangan sumber daya manusia.
.