Sebanyak 143 Kepala Keluarga di Jatim Terdampak Gempa Bawean
Sebanyak 143 kepala keluarga di Jawa Timur terdampak gempa yang terjadi dan berpusat di dekat Pulau Bawean Kabupaten Tuban, pada hari Jumat, 22 Maret 2024. Hal ini disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam siaran tertulisnya.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D merinci, kepala keluarga terdampak ialah Kabupaten Tuban sebanyak 10 kepala keluarga, Kabupaten Gresik sebanyak 130 kepala keluarga. Kemudian Kabupaten Pamekasan satu kepala keluarga dan Kota Surabaya dua kepala keluarga.
Ia menjelasakan, gempa yang berpusat di timur laut dekat Pulau Bawean, Gresik itu, mengakibatkan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan bervariasi. Di Kabupaten Tuban tercatat empat unit rumah rusak berat, empat unit rumah rusak sedang dan dua unit rumah rusak ringan.
"Terdapat pula satu balai desa alami kerusakan cukup parah dan satu fasilitas ibadah alami rusak ringan, serta satu kandang milik warga roboh akibat guncangan gempa," terangnya.
Lanjut, pada Kabupaten Gresik terdapat 19 unit rumah alami rusak berat, 61 unit rumah rusak sedang dan 50 unit rumah alami rusak ringan.
Di samping itu, sejumlah fasilitas umum juga alami kerusakan. Seperi dua fasliltas pendidikan rusak ringan, satu fasilitas pendidikan rusak sedang, dua masjid rusak berat. Satu musola rusak sedang, satu masjid rusak ringan, satu kantor desa dan satu gedung perkantoran rusak ringan, serta RSUD Umas Mas’ud Sangkapura alami kerusakan ringan.
Untuk wilayah Kabupaten Pamekasan tercatat satu unit rumah warga alami rusak ringan. Sementara itu di Kota Surabaya terdapat dua unit rumah warga alami rusak ringan, RS Unair dan RSUD M Soewandhi alami kerusakan ringan.
Sementara itu RSUD Soetrasno di Kabupaten Rembang turut terdampak yang sebabkan pasien dievakuasi keluar gedung.
"Kami berkoordinasi dengan BPBD setempat hingga kini masih terus melakukan penangganan darurat bencana. Antara lain melakukakan pendataan dan monitoring di sejumlah lokasi, kemudian mendirikan tenda pengungsian di halaman RS Unair Surabaya," paparnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga mengirimkan personil menuju pusat gempa di Pulau Bawean dengan menggunakan kapal. Juga membawa kendaraan roda dua, tenda pengungsi, terpal plastik, makanan siap saji guna melakukan penanganan lebih lanjut di wilayah tersebut.