Sebanyak 11 Warga Desa Mrican Ponorogo Terserang Chikungunya
Sebanyak 11 warga Dukuh Trenceng Desa Mrican, Jenangan, Ponorogo terserang chikungunya. Warga yang diserang chikungunya akibat gigitan nyamuk demam berdarah dan virus Zika.
Menurut Kepala Puskesmas Setono, Sufarkhan, pihaknya harus melakukan gerakan massif. Tujuannya untuk menekan bertambahnya angka kesakitan. ‘’Kami langsung upayakan PE (penyelidikan epidemologi),’’ katanya dikutip di laman ponorogo.go.id, Jumat 2 Februari 2024.
Ditegaskan Sufarkhan, kasus chikungunya di Dusun Trenceng, Desa Mrican pertama kali ditemukan pada 5 Januari lalu.
Atas kejadian ini, petugas Puskesmas Setono harus keliling dari satu rumah warga ke rumah warga lainnya. Yaitu mensosialisasikan tindakan pembasian sarang nyamuk. Yaitu dengan menguras dan menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas dan menutup penampungan air hujan (3M).
‘’Fakta di lapangan masih banyak ditemukan penampungan air yang ada jentik nyamuknya, masyarakat akhirnya melaksanakan 3M,’’ terang Farkhan.
Dikatakan oleh Farkhan, pembasmian sarang nyamuk sebagai langkah awal memutus mata rantai perkembangbiakan Aedes aegypti mosquito. Kemudian, tenaga medis yang bertugas di pondok kesehatan desa (ponkesdes) memberikan pelayanan dan pendampingan kepada sejumlah warga yang terserang chikungunya. Sedangkan apa yang dikeluhkan pasien yaitu demam, nyeri sendi, sakit kepala, dan ruam. ‘
’Kami stand by-kan seorang bidan dan perawat di ponkedes. Petugas juga melakukan visit (kunjungan) ke rumah pasien,’’ jelasnya.
Kepala Dusun Trenceng Nurhadi mengatakan, langkah cepat petugas kesehatan dalam menangani serangan chikungunya di salah satu lingkungan permukiman. Juga dilakukan pengasapan (fogging) yang efektif membasmi nyamuk dewasa.
‘’Sebagian warga sudah mulai bisa beraktivitas seperti biasa, mudah-mudahan chikungunya tidak sampai mewabah di dukuh kami,’’ ungkapnya.