Seandainya Orang Mati bisa Berbicara, Begini Wasiat Rasullullah
Allah telah memberikan semua yang mencukupi, tetapi banyak orang yang masih terus meminta ditambah dan ditambah lagi, apa yang bisa membuat orang melampaui batas ?.
Maka sungguh aneh orang yang meyakini adanya tempat kebenaran (akhirat) namun dia berusaha mati-matian untuk mendapatkan tempat penipuan (dunia).
Orang-orang yang akan meninggal dunia tidak menangis karena dunia yang akan ditinggalkan, tetapi mereka menangis karena akan memasuki akhirat, tetapi belum banyak bekal mereka untuk kehidupan di akhirat yang kekal abadi.
Seandainya orang yang mati dapat berbicara, dan seandainya kita bisa mendengar rintihan mereka.
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata :
"Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sebentar, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri. ”
Allah Ta’ala berfirman :
" Biarkanlah mereka ( di dunia ini ) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan ( kosong ), maka kelak mereka akan mengetahui ( akibat perbuatan mereka ). ”
( Q. S. Al-Hijr ( 15 ) : 3 )
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَو كانَ في المسجِدِ مائةُ ألفٍ أو يَزيدون ثمَّ تَنَفَّسَ رجُلٌ مِن أهلِ النَّارِ لأَحْرَقَهُمْ
" Seandainya di masjid ada 100 ribu orang atau lebih dan di dalamnya juga ada SEORANG PENGHUNI NERAKA, lalu ia bernafas dan nafasnya mengenai mereka, tentulah NAFAS ITU BISA MEMBAKAR MASJID BESERTA ORANG-ORANG YANG ADA DI DALAMNYA. “
( H. R. Abu Ya’la no.6640, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no.3668 dan Hilyatul Auliyaa’ no.5772 )
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu giat ikhlas beribadah, semoga akhir hayat kita husnul khotimah. Aamiin....!!!
Semoga bermanfaat untuk Kita.
Dzikir Harian
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس