Seandainya Orang Mati Bisa Berbicara, Tausiyah Subuh
"Allah telah memberikan semua yang mencukupi, masih meminta apa yang bisa membuat melampaui batas. Tidak pernah merasa puas dengan yang sedikit dan tidak merasa kenyang dengan yang banyak."
Demikian tausiyah pagi Ustadz Keman Al-Maarif dari Yayasan Pendidikan Maarif (YPM) Jombang. Berikut lanjutannya:
Maka sungguh aneh orang yang menyakini adanya tempat kebenaran ( akhirat ) namun dia berusaha mati-matian untuk tempat penipuan (dunia). Alangkah celakanya diri. Bagaimana mungkin orang yang syahwatnya tidak pernah puas dan keinginannya tidak pernah berakhir bisa beramal untuk akhirat!
Saat ini, kita belum merasakan mati.
Tapi kedatangannya adalah pasti, meskipun tak seorangpun tahu, kapan maut menghampiri.
Kematian merupakan akhir dari kehidupan dunia, dan alam kubur merupakan tempat kehidupan akhirat yang pertama kali.
Seandainya orang yang mati dapat berbicara. Seandainya kita bisa mendengar rintihan mereka...
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata :
“ Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sebentar, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya ) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri. ”
Berapa banyak orang yang diakhir hidupnya tergelincir dengan melakukan amalan buruk ketika ajal menjemputnya!
Allah Ta’ala berfirman :
“Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka). ” (QS. Al-Hijr [15] : 3).
Mukmin yang akan meninggal dunia tidak menangis karena dunia yang akan ditinggalkan. Tetapi mereka akan memasuki akhirat dan merasa belum banyak berbekal diri untuknya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَو كانَ في المسجِدِ مائةُ ألفٍ أو يَزيدون ثمَّ تَنَفَّسَ رجُلٌ مِن أهلِ النَّارِ لأَحْرَقَهُمْ
“ Seandainya di masjid ada 100 ribu orang atau lebih dan di dalamnya juga ada seorang penghuni neraka, lalu ia bernafas dan nafasnya mengenai mereka, tentulah nafas itu bisa membakar masjid beserta orang-orang yang ada di dalamnya". (HR. Abu Ya’la no.6640, lihat Kitab Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no.3668 dan Hilyatul Auliyaa’ no.5772 )
Semoga Allah SWT menakdirkan kita dan seluruh keluarga kita menjadi orang-orang yang beruntung di dunia juga beruntung di akhirat. Amin!
Advertisement