SDM GenPI Diasah Dalam TOT
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Generasi Pesona Indonesia (GenPI) terus diasah. Salah satunya melalui Training On Trainer (TOT). Kegiatan ini akan dilaksanakan di Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya Sabtu (21/4).
TOT akan menghasilkan tenaga-tenaga terlatih. Mereka akan dibagi menjadi 3 regional. Tenaga-tenaga inilah yang melatih para calon pengelola destinasi digital. Tenaga-tenaga terlatih ini diharapkan menjadi motor tumbuhnya destinasi digital baru.
TOT di Semarang adalah tindak lanjut dari Rakornas Pariwasata Digital Destination dan Nomadic Tourism, beberapa waktu lalu. Targetnya pembentukan 100 destinasi digital tahun 2018.
Menurut salah seorang narasumber TOT, Siti Chotijah, proses seleksi untuk peserta TOT sudah dilakukan. Dalam kegiatan nanti, Jhe, panggilan Siti Chotijah, akan membawa materi Pengembangan SDM Generasi Pesona Indonesia (GenPI).
“Kami sudah memiliki nama-nama peserta TOT. Proses seleksi sudah dilakukan dan mereka berasal dari daerah. Untuk proses seleksi dilakukan secara ketat. Sebab, kami ingin mendapatkan SDM yang berkualitas sesuai kebutuhan,” ungkap Jhe, Rabu (18/4).
Nama-nama tersebut mewakili 3 regional. Yaitu regional 1 khusus area Sumatera. Ada juga regional 2 yang meliputi Pulau Jawa dan Kalimantan. Untuk regional 3 terdiri dari zona Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
Jhe yang juga Ketua Harian GenPI Nasional menambahkan, setiap regional akan diwakili sekitar 8 orang yang dinilai kapabel.
“Secara teknis, peserta TOT untuk Pengembangan SDM GenPI terbagi dalam 3 regional. Setiap regional mengirimkan sekitar 8 wakil untuk mengikuti training ini. Mereka akan belajar secara serius selama 2 hari. Mereka adalah yang terbaik dari daerahnya masing-masing. Mereka mengerti betul bagaimana potensi-potensi yang dimiliki oleh daerahnya tersebut,” lanjutnya lagi.
Menurutnya, peserta TOT memiliki spesialisasi masing-masing. Diantaranya posisi manajemen keuangan, operasional pasar, dan manajemen SDM. Selain itu, ada juga bagian publikasi/rilis media, hingga aktivasi untuk media online.
“Semua disiapkan menurut fungsinya masing-masing. Sebab, nantinya merekalah yang akan mendampingi teman-teman GenPI daerah membangun pasar digital yang sekarang disebut Pasar Urban,” terangnya lagi.
Menyiapkan SDM menjadi kunci bagi pemenuhan target 100 destinasi digital. Sebab, setiap regional diberikan target yang tidak kecil. Regional 1 dipatok target sebesar 29 destinasi digital baru. Untuk regional 2 di Jawa dan Kalimantan, ada 42 yang harus dipenuhi. Lalu, regional 3 yang didominasi kawasan tengah dan timur Indonesia, dibebani target 30 destinasi digital baru.
Jhe menjelaskan, pembagian target pasar disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing.
“Target setiap regional berbeda-beda. Semua disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh daerah tersebut. Yang jelas, kami optimistis bisa memenuhi target yang dibebankan untuk membangun destinasi digital baru. Semuanya itu harus diupayakan lebih dahulu, apalagi komposisi peserta TOT ini sudah cukup ideal,” jelasnya lagi.
Setelah menjalani proses TOT, para anggota terlatih itu langsung melakukan pendampingan. Mereka akan menjalin komunikasi dengan calon pengelola destinasi digital baru. Harapannya, akselerasi destinasi digital baru bisa terbentuk lebih cepat dan berjalan solid.
“Proses pendampingan dilakukan secara terus menerus. Sebab, peserta TOT ini memang disiapkan sebagai trainer yang handal. Mampu menjadi solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi pasar. Yang jelas, semua proses dilakukan agar pasar berdiri lebih cepat dan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan,” terang Jhe lagi.
Design besar memang sudah disiapkan untuk mengembangkan Pasar Urban. Ada konsep destinasi alam, budaya, dan manmade. Jhe kembali mengatakan, diperlukan sinergi antar elemen untuk menghasilkan sebuah sistem yang solid.
“Pasar mana-mana dahulu yang akan siap dalam waktu singkat ini tergantung dari daerah masing-masing. Sebab, semua punya karakteristik masing-masing. Semua harus dikolaborasikan dengan pemerintah daerah, Dinas Pariwisata, juga industri pariwisata,” kata Jhe.
Sedangkan Staff Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Kemenpar, Don Kardono, menambahkan, soliditas kemampuan dan kualitas SDM, harus berbanding lurus dengan jumlah pemenuhan target.
“SDM menjadi objek yang vital, makanya harus dikuatkan lebih dahulu. Mereka yang terpilih adalah terbaik di bidangnya masing-masing. Kalau SDM sudah siap, maka akselerasi pemenuhan target menjadi lebih mudah,” ungkap Don.
Apresiasi pun diberikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya atas berbagai upaya penguatan sektor SDM. Sebab, SDM menjadi prossesor juga otak bagi pergerakan Pasar Urban.
“Menguatkan SDM tentu bagus. Membagi dalam 3 regional dan menyiapkan mentor-mentornya juga cara ideal. Proses penyelesaian problem yang berpotensi muncul menjadi lebih sederhana,” tutup Menteri asal Banyuwangi tersebut. (*)
Advertisement