SDG’S Jawa Timur Diskusikan Peningkatan Kolaborasi Jatim dengan Lembaga-Lembaga PBB
Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa menerima kedatangan Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Gita Sabharwal di Kota Surabaya, Jumat 9 Agustus 2024.
Dikemas dalam jamuan makan, Khofifah dan Gita Sabharwal banyak berdiskusi tentang kemajuan Jawa Timur selama ini khususnya komitmennya dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Tidak hanya itu Gita Sabarwhal juga sangat tertarik untuk menggali kiprah Khofifah dalam pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam perannya sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU.
“Saya masih relatif baru di Indonesia, kami baru menjabat di Indonesia pada April 2024, sehingga kami ingin banyak belajar dan bertemu dengan para pemimpin terkemuka yang memberikan kontribusi signifikan kepada masyarakat, terutama di bidang yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Dikatakan Gita, kepemimpinan Khofifah dalam pelayanan publik serta inisiatifnya dalam pendidikan dan kesejahteraan sosial sangat menarik perhatian Gita Sabharwal.
“Selain itu, sebagai seorang perempuan dan panutan yang kuat, upaya Ibu Khofifah juga dalam pemberdayaan perempuan sangat inspiratif,” ujarnya.
Dalam pertemuan ini, hadir pula sejumlah tokoh dari PBB, seperti Hosianna Anggreni selaku UNWOMEN Program Analyst, kemudian Regina Noya selaku IOM Head of Office in Surabaya, Muhammad Afrianto Kurniawan selaku perwakilan UNICEF - OIC Surabaya, kemudian Wahyu Kurniawan selaku UNDP Provincial Assistant SMILE Project East Java Province dan juga Martina selaku Vaccination Technical Officer Surabaya.
Ditemui usai pertemuan tersebut, Khofifah menegaskan bahwa pihaknya mengapresiasi dan berterima kasih pada PBB yang memberikan perhatian pada Jawa Timur.
“Kami berterima kasih pada ibu Gita Sabharwal beserta rombongan yang berkenan datang ke Jawa Timur. Dan sebuah kehormatan karena beliau memperhatikan kerja-kerja yang kami lakukan di Jawa Timur khususnya dalam bidang sustainable development goals,” ujar Khofifah.
Lebih jauh Khofifah menegaskan bahwa dalam pertemuan ini dibahas cukup detail di antaranya program inisiatif yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur lima tahun belakangan yang dinilai PBB telah relevan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
“Sesuai yang disampaikan oleh beliau bahwa ada beberapa program pembangunan Jatim yang dinilai telah sesuai dengan target pencapaian SDG’s. Di antaranya Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, kemudian Pendidikan Berkualitas, lalu Kesetaraan Gender dan Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat,” tegas Khofifah.
Sebagaimana diketahui bahwa selama memimpin Jatim Khofifah banyak memberikan perhatian pada program peningkatan kualitas kesehatan. Mulai dari peningkatan infrastruktur dan layanan kesehatan hingga perluasan dan pendekatan layanan hingga ke wilayah terpencil seperti di kepulauan.
Begitu juga dengan kesejahteraan, Khofifah bahkan aktif turun langsung menyalurkan bantuan peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti penyaluran program PKH plus untuk lansia, bantuan modal untuk perempuan kepala keluarga dan juga peningkatan pemberdayaan UMKM.
Tidak hanya itu upaya mewujudkan pendidikan berkualitas yang digagas melalui program Tis Tas juga terbukti mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang berhasil dicetak.
Seperti di antaranya Jatim menjadi provinsi dengan jumlah siswa terbanyak diterima PTN baik jalur tanpa tes maupun dengan tes selama empat tahun berturut-turut. Berhasil meraih pecah telur Juara Umum Olimpiade Sains Nasional hingga mampu mempertahankan selama tiga tahun berturut-turut, dan banyak lagi.
Bahkan kinerja baik Khofifah dalam memimpin Jatim juga telah diakui secara nasional dengan pemberian penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Joko Widodo Presiden dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah ke XXVIII di Surabaya pada April lalu.
“Banyak program pembangunan berkelanjutan yang telah kami lakukan di Jatim. Salah satunya juga bagaimana kami mewujudkan pengembangan PLTS di banyak pesantren di Jatim. Hal ini menunjukkan bahwa kita berupaya penuh dalam wujudkan pembangunan berorientasi lingkungan yang bahkan juga mendatangkan efisiensi secara ekonomi,” tegasnya.
Tidak hanya itu, pertemuan Khofifah dengan Gita Sabharwal yang membawahi 26 badan di PBB itu juga diisi dengan diskusi terkait kolaborasi strategis baik yang sedang berlangsung maupun peluang di masa depan.
“Kami juga berdiskusi tentang penguatan kolaborasi ke depan antara lembaga-lembaga PBB dan Jawa Timur dalam bidang peningkatan pencapaian pembangunan berkelanjutan. Juga tadi bicara peluang sinergi dengan fokus pada upaya pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender,” pungkas Khofifah.
Advertisement