Siswa SD Salat Dhuha Sebelum USBN
Siswa SD sederajat menjalani Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) mulai hari ini. USBN akan digelar dalam tiga hari berturut-turut.
Sebagaimana diinformasikan akun Instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada tiga mata pelajaran yang diujikan untuk siswa SD, MI, SDTK, dan SPK.
"#SahabatDikbud, Untuk jenjang SD/MI tidak ada UN ya, melainkan USBN," demikian tulis Kemendikbud RI.
Hari ini, mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indoneisa. Soal ujian terdiri dari pilihan ganda 40 soal dan 5 soal uraian.
Pada Selasa besok, mata pelajaran yang diujikan adalah Matematika. Soalnya terdiri dari 30 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
Rabu lusa, mata pelajaran yang diujikan adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Isinya adalah 35 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Semua mata pelajaran punya waktu pengerjaan 120 menit alias 2 jam.
USBN susulan akan digelar pada 26 hingga 30 April, berturut-turut mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA.
Berbagai cara dilakukan pihak sekolah agar para siswanya mampu mengerjakan USBN dengan benar dan mendapat nilai bagus. Seperti yang dilakukan SD Khadijah 2 Surabaya. Para siswa dibimbing melaksanakan salat Dhuha sebelum memasuki ruangan USBN.
A. Afifuddin, wakil kepala sekolah SD Khadijah 2 Surabaya mengatakan, hal ini dilakukan agar para siswa dapat mengikuti USBN dengan tenang dan percaya diri.
"Saat mengikuti USBN anak-anak ini membutuhkan support secara mental dan spiritual agar mereka percaya diri, jujur dan pasrah kepada Allah ketika mengerjakan soal," ujar Afif, saat ditemui di SD Khadijah 2, Jalan Darmo Permai Selatan, Surabaya.
Sebelumnya, pihak sekolah juga sudah melakukan pemantapan hingga pengecekan peralatan untuk mengetahui kesiapan siswa dalam menghadapi ujian. Afif juga mengatakan jika para siswa datang tepat waktu dan tidak ada yang terlambat di hari pertama USBN.
Selama USBN, SD Khadijah 2 Surabaya juga menyiapkan Klinik USBN bagi anak-anak yang mendapatakan nilai kurang memuaskan saat try out agar dapat mengejar ketertingalan.
"Kami juga menyiapkan Klinik USBN untuk mewadahi anak-anak yang nilainya dibawah rata-rata agar tidak tertinggal dengan temannya yang lain," jelas Afif.
Bobby Farrel, salah satu peserta ujian, mengaku tak menemui kendala selama mengerjakan USBN. "Alhamdulilah saya tadi mengerjakan soal dengan tenang dan teliti. Hari pertam ini lancar, semoga dua hari kedepan juga lancar," harapnya. (pita)
Advertisement