SBY Sebut Fitnah Asia Sentinel Libatkan Asing
"Apa artinya kekuasaan dan kemenangan, kalau kebenaran dan keadilan di negeri ini hanya tersisa sebagai dongeng dan legenda tua," Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketua UmumĀ Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku telah memaafkan Asia Sentinel atas fitnah tuduhan pencucian uang terhadap dirinya. Pemberian maaf ini diberikan setelah SBY membaca secara utuh permohonan maaf yang telah dilayangkan Asia Sentinel.
"Meskipun kerusakan (damage) terhadap nama baik SBY dan Demokrat sudah terjadi, sebagai orang beriman dan umat hamba Allah, saya berikan maaf," cuit SBY melalui akun @SBYudhoyono, Jumat 21 September 2018.
Dalam kesempatan ini, SBY juga menulis ucapan terimakasihnya pada media massa yang memuat permintaan maaf Asia Sentinel. Ia mengaku rindu pers seperti ini. Meski begitu, ia memastikan misinya belum selesai. Sebab masalah ini dianggap seperti puncak gunung es. Lantaran masih banyak misteri dan teka teki yang harus dijawab dan dibongkar.
"Skandal fitnah ini libatkan elemen asing dan bangsa sendiri. Tim investigasi akan terus bekerja (di dalam dan luar negeri hingga tuntas). Hasilnya akan saya laporkan pada rakyat Indonesia," kata SBY.
SBY mengaku tak ingin Indonesia menjadi sarang produksi dan distribusi fitnah dan hoax. Ia menambahkan ada masyarakat yang memberitahunya, ada politisi dan media massa (televisi) yang sangat keterlaluan dalam sebarkan fitnah ini.
"Kami akan selesaikan sesuai UU," kata SBY.
Ia juga berterima kasih karena masih ada masyarakat yang peduli dan mengadukan berita maupun meme dari yang menyebarkan fitnah. Menurutnya kalau tak dibongkar sampai akar, fitnah ini pasti akan dimunculkan lagi.
"Saya sudah lelah dan bersabar selama 10 tahun," kata SBY.
Ia menegaskan sesuai konstitusi, ia berhak mendapatkan perlindungan dan kehormatan dan martabat. Ia meminta izin pada Jokowi memperjuangkan kebenaran tersebut. Ia pastikan tak ingin merepotkan negara. Meskipun bantuan kedutaan besar di sejumlah negara ia perlukan.
"Saya tengah mencari jalan untuk melapor pada pihak kepolisian. Bantuan pihak kepolisian sangat berarti untuk tegaknya hukum dan keadilan," ujar SBY.
Ia mengakui tak memiliki kekuatan dan sumber daya yang cukup, tapi akan gigih berikhtiar. Meskipun juga belum tentu berhasil. Adapun tiga hari lagi kampanye pilpres dimulai, ia telah meminta kader Demokrat menuntaskan hal ini.
"Apa artinya kekuasaan dan kemenangan, kalau kebenaran dan keadilan di negeri ini hanya tersisa sebagai dongeng dan legenda tua," kata SBY. (man)
Advertisement