SBY Muncul di Adegan Film Perang Lawan Alien
Mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY muncul hanya sekelebat di film The Tomorrow War. Kemunculannya sebelum opening title film tersebut. Tampak, SBY tengah bersalaman dengan salah seorang pemimpin dunia. Ketika itu, adegan film tengah memperlihatkan sejumlah peristiwa di dunia.
Kemunculan SBY di film Hollywood ini meski hanya sekilas namun cukup ramai dibicarakan di media sosial. Seperti mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng yang membahasnya di Instagram pribadinya. Andi mengunggah foto SBY berdampingan dengan Chris Pratt pemeran utama film The Tomorrow War.
Film yang tayang awal bulan ini berkisah tentang perang melawan alien di tahun 2051, dan upaya penjelajahan waktu ke 30 tahun sebelumnya untuk merekrut pejuang umat manusia guna melawan alien. Diceritakan dalam film ini para pemimpin dunia sepakat mengirim tentara ke masa depan.
“Yang menarik, peristiwa kesepakatan pemimpin dunia dalam film itu terjadi di tahun 2022. Dan salah satu pemimpin dunia yang tampak adalah Presiden SBY, tentu saja dianggap mewakili negara-negara Asia. Walaupun selintas, Presiden SBY tampak bersalaman dengan pemimpin dunia lainnya dalam film itu,” tulis Andi Mallarangeng.
Ia mengaku tidak tahu kenapa SBY yang ditampilkan dalam film itu. Dan saat perisitiwa terjadi SBY bukanlah pemimpin negara manapun. “Tapi yang namanya film SciFi, tetaplah sebuah fiksi, produk seni, bukanlah film dokumenter. Apapun, bangga juga melihat sosok (mantan) presiden negara kita ditayangkan sebagai bagian dari pemimpin dunia yang bersatu melawan alien dalam film Hollywood yang menarik,” sambung dia.
Beberapa netizen juga ikutan heboh dan memenuhi kolom komentar postingan Andi Mallarangeng.
"Presiden RI setelah Pak Harto yang punya soft skill kelas dunia," sanjung fans.
"Memang pak SBY the best dah," timpal netizen lain.
"Keren ini film memang pak... Sudah nonton saya. Apalagi walau sekilas ada pak sby ikut bangga," kata netizen lainnya.
Film The Tomorrow War pertama kali rilis secara eksklusif di saluran Amazon Prime Video, 2 Juli 2021. Di minggu pertama pemutarannya, film ini menjadi nomor 1 di seluruh platform streaming di Amerika Serikat. Seperti dilansir Entertainment Weekly, 8 Juli 2021, Amazon dan Skydance sudah mempersiapkan sekuel dari film yang disutradarai oleh Chris McKay ini.
Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menerangkan cuplikan SBY di film tersebut diambil dari momen pertemuan SBY dengan PM Inggris saat itu, Gordon Brown.
"Pertemuan itu terjadi di 10 Downing Street, London, tempat PM Inggris tinggal dan berkantor. Tanggal tepatnya pertemuan itu terjadi adalah 31 Maret 2009, di sela-sela Forum G-20 di London, Inggris," ujar dia.
Herzaky menilai munculnya SBY di cuplikan film tersebut sebagai kebanggaan. Dia mengatakan cuplikan di film tersebut sebagai pengakuan bahwa SBY berperan aktif dalam menjaga dan mempromosikan perdamaian dunia.
"Tentunya ini hal yang baik, patut membuat kita bangga dan bersyukur. Pertama, salah satu putra terbaik Indonesia, Presiden RI ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, dimasukkan dalam scene film yang diputar luas di seluruh dunia sebagai tokoh protagonis dan menentukan," ujar Herzaky.
Kedua, lanjut Herzaky, SBY muncul sebagai salah satu pemimpin negara di dunia yang bersepakat dengan pemimpin-pemimpin dunia lainnya dalam usaha menyelamatkan dunia. "Di sini sebagai salah satu bentuk pengakuan kepada Indonesia, khususnya kepada Bapak Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai salah satu pemimpin di dunia yang ketika menjabat ikut berperan aktif dalam menjaga dan mempromosikan perdamaian maupun ketertiban dunia, sesuai dengan amanat Konstitusi," sambungnya.
Selain itu, Herzaky juga menilai cuplikan video SBY itu sebagai bentuk kerinduan dunia internasional akan sosok SBY, terlebih saat ini dunia terancam dengan ganasnya pandemi Covid-19.
"Ketiga, mungkin ada kerinduan dunia internasional, akan sosok beliau, dalam situasi dunia sedang krisis dan mengancam keberadaan umat manusia akibat virus corona, untuk ikut terlibat aktif dan memberikan masukan-masukan, agar Indonesia bisa segera membaik dan lepas dari jeratan pandemi covid-19 maupun krisis ekonomi saat ini," tutunya.