Sayyidul Istighfar, Mencari Lailatul Qadar 10 Hari Terakhir
Memasuki 10 hari terakhir Ramadan, tak lengkap rasanya bila tidak membahas tentang Lailatul Qadar setiap tahunnya, karena malam ini begitu spesial.
Saking spesialnya, siapa saja yang pada malam itu beramal saleh, maka ia akan mendapat pahala amal saleh tersebut lebih baik daripada pahala seseorang yang melakukan amalan yang sama selama 83 tahun lebih, tanpa ada Lailatul Qadar.
Bisa dibayangkan betapa mulianya malam tersebut, dengan mendapat satu malam Lailatul qadar, kita sudah bisa mengantongi umur bersih tanpa dosa selama 83 tahun lebih.
Padahal umur umat akhir zaman belum tentu sampai di angka itu.
Ya.. Bisa dikatakan, satu malam Lailatul qadar lebih baik daripada seumur hidup.
Maka, sudah pasti kita mesti berlomba untuk berburu malam 1.000 bulan ini dengan mengamalkan berbagai bentuk amal saleh.
Meski banyak yang mengatakan kalau Lailatul qadar terjadi pada malam ganjil, tidak menutup kemungkinan Lailatul qadar juga bisa terjadi pada malam-malam genap.
Kita semua tahu bahwa penentuan 1 Syawal atau penentuan berapa hari bulan Ramadan itu ditentukan di akhir Ramadan dengan ru’yatul hilal.
Dengan kata lain, di tengah bulan Ramadan kita belum tahu apakah bulan Ramadan itu 29 atau 30 hari.
Jika demikian, maka probabilitas jatuhnya Lailatul qadar adalah sama di setiap malam pada sepuluh malam terakhir. Itu berarti, di malam tanggal genap pun bisa jadi saat itu Lailatul qadar.
Oleh karena itu, barang siapa yang bertekad untuk mendapatkan Lailatul qadar, hendaknya mencari di sepuluh malam terakhir tanpa membedakan malam ganjil maupun genap.
Semoga bahasan ini bermanfaat.
Perbanyak Doa Zikir Sayyidul Istighfar
1. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Penghulu istigfar adalah apabila engkau mengucapkan,
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
*ALLOHUMMA ANTA ROBBI LAA ILAHA ILLA ANTA, KHOLAQTANI WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHO’TU. A’UDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHONA’TU, ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA, WA ABUU-U BI DZANBI, FAGHFIRLIY FAINNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA*
*Artinya:*
Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. (HR. Bukhari, no. 6306).
Adapun Keutamaan Zikir Sayyidul Istighfar, Sabda Rasulullah SAW ;
Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni Surga
2. Doa Nabi Yunus di dalam Perut Ikan Paus
لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Laa ilaaha illa Anta, subhanaka innii kuntu minaz zalimim
Artinya:
"Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". (QS. Al Anbiya: 87)
3
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī ('annā, jika dibaca berjamaah )
Artinya:
"Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami)."
4
اللهم اعتق رقابنا، ورقاب آبائنا، وأمهاتنا، وأزواجنا، وذرياتنا، وأقاربنا، وذوي أرحامنا، ومن له حق علينا، ومن أحبنا فيك، ومن أحببناه فيك، اللهم اعتق رقابنا جميعاً من النار.
ALLAHUMMA A'TIQ RIQOBANA WA RIQOBA ABAAINA WA UMMAHATINA WA AZWJINA WA DZURIYATINA WAAQARIBANA WA DZAWY ARHAMINA WA MAN LAHU HAQQUN 'ALAIN WA MAN AHBANAA FIEKA WA MAN AHBABNAAHU FIEKA, ALLAHUMMA A'TIQ RIQOOBANA JAMI'AN MINAN NAR
. Ya Allah bebaskan kami (dari api neraka), dan bapak-bapak kami, dan ibu-ibu kami, dan istri-istri kami, dan anak cucu kami, dan kerabat kami, dan mereka yang punya ikatan dengan kami, dan mereka yang punya hak atas kami, dan mereka yang mencintai kami karenaMu, dan mereka yang kami cintai karenaMu, Ya Allah bebaskan kami semua dari api neraka.
5.
اللهم ارزقنا ليلة القدر و الإستقامة
Allahummarzuqnaa Lailatal qadar wal istiqomah
.Artinya:
Ya Allah, anugrahkan kami Malam Laiatul Qadar dan Istiqomah_
6
اللهم إنا نسألك رضاك و الجنة و نعوذ بك من سخطك والنار
Allahumma Innaa Nas'aluka Ridhoka wal Jannah Wa Na'udzu Bika Min Sakhotika Wan Naar.
Artinya:
Ya Allah, Kami mohon ridho & SyurgaMu dan Berlindung dari murkaMu dan Api Neraka.
7
اللهم إنا نسألك الهدى و التقى و العفاف و الغنى
Allahumma Innaa nas'alukal huda wat tuqo wal afaaf wal ghinaa
.Artinya:
Ya Allah, kami memohon petunjuk, ketaqwaan kelembutan, dan kekayaan
8
اللهم اجعلنا من المقبولين في ليلة القدر
Allahuj'alnaa minal maqbuulin fi lailatil qadar.
Artinya ;
Ya Allah, jadikan kami hamba yang di terima di malam Lailatul Qadar ini
Aamiiiin. Demikian pesan para ulama.
Advertisement