Sayonara, Ya Paus Fransiskus!
Mega bintang Paus Fransiskus yang meledakkan Senayan dalam yel-yel Viva il Papa, Viva Papa Fransesco dan lautan flash menghadirkan "paradoks yang mencengangkan".
Begitulah kesan indah disampaikan Hermien Y. Kleden, jurnalis senior. Berikut catatan lengkapnya (Redaksi):
Hampir 87 ribu umat yang terima komunio (dan saya hitung komunio kelar dalam 17 menit dengan flow amat tapi tanpa ada gesekan apa pun antar-flow).
Yang pingsan-pingsan diangkut cepat sekali oleh Tim Medis tanpa menghentikan flow umat Komunio.
Sampah bersih di mana-mana - bahkan urusan sampah ditangani para suster. Saya menyaksikan tatkala ada umat melenceng melempar botol air mineral ke dalam bak sampah, si suster tidak menegur, tapi memungut botol itu dengan wajah sabar dan memasukkan kembali ke tempat sampah.
Saya antre toilet di barisan pertama (38 menit di lantai pintu masuk) - dan karena terlalu panjang pindah ke bawah (antri 34 menit). Yang mengherankan selama 1 jam lebih antri toilet tidak terdengar satu pun keluhan atau suara tidak sabar. Semua menanti dengan tenang gilirannya.
Terasa betul betapa semangat solidaritas dalam bentuk sekecil antre di toilet seperti alur kebaikan yang menular - the kindness is contagious, macam ada semangat paying it forward -- dalam peristiwa misa akbar kemarin.
Tanpa Tabrak Punggung
Dan, kita semua ke luar dari Senayan tanpa tabrak punggung atau dorong-dorongan.
Bahkan, "hawa selebrasi" tetap terasa hingga berjalan ke luar dari Senayan tatkala barisan para Tim Sekuriti menyampaikan ucapan terimakasih dan selamat jalan - saya hitung sekitar 70% dari sekuriti perempuan ....berjilbab menyanyikan sayonara selamat jalan untuk umat.
Dan suasana "selebrasi umat" masih terasa hingga kita berjalan ke luar areal GBK - tatkala barisan Tim Sekuriti dalam seragam coklat - kaos abu-abu, menjura kepada umat yang lewat seraya berpesan selamat.jalan, hati-hati pulang. Di barisan Tim Sekuriti Perempuan -' saya hitung kasar, sekitar 60 persen perempuan berjilbab.
Mega bintang Paus Fransiskus yang meledakkan Senayan dalam yel-yel Viva il Papa, Viva Papa Fransesco dan lautan flash menghadirkan "paradoks yang mencengangkan" - si Mega bintang adalah seorang pria sepuh 88 tahun dengan kupluk putih di kepala - berwajah kekanakan, jauh dari ketampanan ragawi para superstar konser-konser musik atau bintang-bintang bola dunia -- sekadar menyebut contoh.
Betapa tanah air Indonesia terberkati dengan kehadirannya.
Betapa hati kita tergetar mendengar Pesan Penutup Kardinal Suharyo yang luar biasa indahnya --setelah berkat perutusan: "Thank you, Your Holiness, please pray for our country" ujar Kardinal di penghujung sambutannya.
Viva il Papa, viva Papa Fransesco. Tante grazie.
Hermien Y. Kleden
Sumber: WAG Penulis & Editor PBK.
Advertisement