Saya Ingin Melihat Trump Dipenjara, Kata Nancy Pelosi
Ketua House of Representatives (setara DPR) Amerika Serikat (AS) dilaporkan ingin melihat Presiden Donald Trump dijebloskan ke penjara. Dalam pertemuan dengan anggota senior Partai Demokrat untuk membahas rencana pemakzulan Trump, Nancy Pelosi menegaskan perlunya diadakan penyelidikan.
Namun seperti diberitakan The Independent Kamis 6 Juni 2019, Pelosi berujar dia tidak ingin Trump lengser.
"Saya ingin melihat dia dipenjara," ujarnya.
Dipublikasikan oleh Politico, Pelosi bersikeras cara terbaik untuk menangani Trump adalah dengan mengalahkannya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2020.
Jika mereka menang, maka Demokrat mempunyai kewenangan untuk menangani Trump atas berbagai tuduhan yang mereka lontarkan segera setelah dia kehilangan keuntungan sebagai Presiden AS.
Laporan itu muncul di tengah perdebatan antara Pelosi dengan Demokrat tentang perlu atau tidaknya menekan presiden yang diusung Partai Republik itu. Ketua Komisi Kelayakan House Jerrold Nadler meminta Pelosi supaya dia diizinkan mengurus proses penyelidikan pemakzulan.
Permintaan keduanya dalam beberapa pekan terakhir. Namun, Pelosi takut jika mereka memaksakan memakzulkan Trump, kerugiannya adalah bakal terjadi perpecahan baik di tubuh partai maupun pendukung jelang Pilpres 2020.
Pelosi takut jika pendukung Trump malah bakal semakin bersatu. Dia merujuk kepada upaya pemakzulan terhadap Presiden Bill Clinton pada 19 Desember 1998. Saat itu, Ketua House yang berasal dari Partai Republik Newt Gingrich harus mengundurkan diri setelah partainya kalah lima kursi di House dalam pemilu legislatif.
Meski begitu, ada yang menyebut Pelosi gagal melaksanakan tugasnya sekaligus tak bisa menafsirkan baik keinginan partainya, maupun publik secara umum. Kantor Pelosi tidak memberi komentar atas kabar itu. Namun juru bicaranya Ashley Etienne kepada New York Post menyebut Pelosi dan anggota lain melakukan pertemuan yang positif.
"Mereka sepekat menempatkan semua opsi dan melanjutkan strategi legislatif untuk menghadapi penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi presiden dalam laporan Robert Mueller," terang Etienne.
Pada Rabu 5 Juni 2019, Pelosi berkata dia tak terbebani dengan opsi pemakzulan.
"Jangan salah. Kami tahu persis jalan apa yang harus kami tempuh," kata politisi 79 tahun itu. (afp/voa)
"Pelosi takut jika pendukung Trump malah bakal semakin bersatu. Dia merujuk kepada upaya pemakzulan terhadap Presiden Bill Clinton pada 19 Desember 1998. Saat itu, Ketua House yang berasal dari Partai Republik Newt Gingrich harus mengundurkan diri setelah partainya kalah lima kursi di House dalam pemilu legislatif."
Advertisement