Save Prof BUS masih Trending di Media Sosial
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER atau akrab disapa Prof BUS dipecat dari jabatannya sejak Rabu, 3 Juli 2024. Ia menolak surat edaran (SE) dengan nomor DG.03.02/D.IV/1483/2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). SE tersebut berisi tentang kebutuhan dokter Warga Negara Asing (WNA) pada RS vertikal di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Pemecatan Prof BUS menuai respons dari banyak pihak hingga karangan bunga membanjiri kampus FK Unair. Dokter-dokter di Surabaya kompak mengikuti aksi bela Prof BUS. Aksi ini digelar di depan patung Airlangga Kampus A, Kamis 4 Juli 2024 siang.
Mantan Rektor Unair periode 2001-2006 Prof Dr dr Med Puruhito hadir dalam kegiatan ini, bersama profesor Unair, dosen, dokter muda dan rekanan sejawat Prof BUS lainnya. Hebatnya, aksi mendukung dokter spesialis ahli dalam bidang Ginekologi dan Onkologi ini masih menggema di media sosial X hingga bertahan di jajaran trending hingga hari ini, Jumat 5 Juli 2024. Tanda pagar atau tagar #SaveProfBUS.
Prof BUS pernah menduduki jabatan Sekretaris II di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya ini menjadi author dalam 9 judul buku yang berbeda, salah satunya adalah Bayi Tabung: Jalan Terakhir Pejuang Dua Garis yang terpublish pada 2020.
Sementara, bukunya yang paling laris dan terbit hingga Volume 2 berjudul Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita. Selain itu, prestasi kedokteran Prof BUS membawa nama baik Unair ke-308 peringkat dunia.
Di sisi lain, Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair dr Martha Kurnia Kusumawardani SpKFR (K) mengatakan alasan atau pertimbangan pimpinan Unair terkait pemberhentian ini merupakan kebijakan internal.
"Kami menghaturkan (mengucapkan) terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof Dr dr Budi Santoso SpOG (K) atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut. Semoga Unair khususnya FK Unair terus menjadi Fakultas Kedokteran yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia," ujarnya.
Advertisement