Saul Canelo Kenang Lawan Paling Ingin Ia Hancurkan Kepalanya
Belakangan serangkaian anekdot tentang petinju berkebangsaan Meksiko Saul 'Canelo' Alvarez bermunculan menjelang pertarungannya melawan John Ryder pada 6 Mei 2023 di Stadion Akron.
Petinju dari Jalisco itu membahas titik terendah dalam karier profesionalnya ketika dia dinyatakan positif clenbuterol, yang memunculkan banyak kritik dan ejekan dari banyak pihak, seperti dilansir dari TUDN.
Tapi bukan soal kandungan clenbuterol terbaru yang ia klarifikasi panjang lebar dalam wawancara terbarunya, tapi tuduhan penggunaan zat terlarang sebelum duel melawan Gennady Golovkin.
Dalam sebuah wawancara dengan Graham Bensinger di sebuah acara bertajuk In Depht itu, juara dunia kelas menengah itu mengenang masa sulit beberapa tahun silam.
Gara-gara itu pula, petinju Meksiko itu juga mengungkapkan lawan yang kepalanya ingin dia "hancurkan" setelah menjalani hukuman selama enam bulan akibat dianggap doping.
"Saya mengalami bulan-bulan yang sangat sulit karena saya dituduh (Golovkin) melakukan sesuatu yang mereka sebut doping, dan itu bukan doping," kata Alvarez kepada Bensinger.
"Persentasenya sangat rendah. Daging, semua daging di sini mengandung clenbuterol.
"Jika Anda makan sepotong daging di sini, Anda pergi dan dites, Anda akan dinyatakan positif clenbuterol. Tapi itu bukan doping."
Petinju berusia 30 tahun itu mengungkapkan dendam yang dia miliki terhadap Gennadiy Golovkin setelah petinju Kazakhstan itu menuduhnya sebagai pembohong dan curang setelah rilis laporan tes narkoba.
"Dan itu sangat sulit bagi saya. Sangat sulit, tapi itu selalu ada di pikiran saya. Saya hanya harus menang.”
"Saya hanya harus mengalahkannya. Saya hanya harus mengalahkannya. Dan itu dimulai sebagai tahun terburuk saya. Dan saya mengakhirinya sebagai tahun terbaik saya.”
"Aku akan benar-benar menghajar wajahnya," kenang Alvarez.
“Itulah yang saya katakan. Saya pikir, saya tidak pernah tidak menghormati rival saya, atau apa pun itu, karena Anda harus selalu menghormati.”
"Tapi dia adalah salah satu orang yang paling ingin saya potong kepalanya."
"Saya tidak perlu membuktikan itu kepada siapa pun," katanya.
"Ini bukan steroid. Apa yang terjadi bukanlah steroid. Mereka tidak dikatgorikan sebagai steroid.”
"Saya pikir kebanyakan orang, kebanyakan media, apakah Anda menjelaskannya kepada mereka atau tidak, mereka tidak akan pernah mengerti Anda. Mereka akan selalu membuat Anda kesal."
Canelo akhirnya bisa menghadapi rival beratnya pada 2018 untuk kedua kalinya, setahun setelah pertarungan pertama kontroversial mereka yang berakhir imbang.
Tahun lalu, para petarung bentrok lagi yang membuahkan hasil yang menguntungkan bagi Canelo setelah keputusan bulat dari para juri.
Advertisement