Saudi Bentuk Tim Baru, Berantas Teks-teks Hadits Disalahgunakan Teroris
Madinah: Kerajaan Arab Saudi membentuk lembaga baru yang bertugas memastikan ajaran Nabi Muhammad tidak dipakai untuk menjustifikasi tindakan kelompok militan atau teroris.
Lembaga tersebut dibentuk berdasarkan dekrit Raja Salman dan berkedudukan di kota Madinah, beranggotakan pakar-pakar Islam dari seluruh dunia.
Kementerian Informasi Saudi mengatakan, para pakar ini akan berusaha meminimalkan interpretasi ajaran Islam yang keliru yang dipakai untuk membenarkan tindakan teroris atau kelompok ekstrem.
Lembaga ini akan 'memberantas teks-teks yang palsu, teks-teks yang bertentangan dengan ajaran Islam ... yang dipakai untuk membenarkan kejahatan, pembunuhan, dan tindak terorisme', kata Kementerian Informasi.
Lembaga baru ini juga akan bertugas 'menentukan keaslian atau autentisitas hadits berdasarkkan acuan ilmiah'.
Berdasarkan dekrit Raja, dikutip ngopibareng.id, Kamis (19/10/2017) dari BBC, lembaga ini nantinya akan dipimpin oleh Sheikh Mohammed bin Hassan al-Sheikh, yang dikenal sebagai anggota Majelis Ulama Senior, organisasi keagamaan tertinggi di Saudi.
Kelompok-kelompok seperti al Qaida dan ISIS banyak menggunakan sabda dan tindakan Nabi Muhammad atau hadis untuk membenarkan atau menguatkan ideologi yang mereka usung. (adi/bbc)
Advertisement