Satu Warga Pamekasan Meninggal, 5 Positif Difteri
Satu warga Kabupaten Pamekasan meninggal dunia, lima di antaranya positif difteri. Satu anak yang meninggal masih berusia tujuh tahun.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan menyebutkan, kasus difteri jadi perhatian. Difteri merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri.
Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Pamekasan Saifudin bahwa, difteri merupakan jenis penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
“Gejala jenis penyakit ini di antaranya, ada tanda rasa sakit di tenggorokan, demam, lemas hingga membengkaknya kelenjar getah bening selaput lender,” ujarnya dikutip Antara pada Jumat 28 Juni 2024.
Dikatakan, penyakit difteri sebenarnya dapat menyerang semua kalangan. Akan tetapi yang selama ini terjadi, paling banyak pada anak-anak. Penyakit ini sangat berbahaya karena menyerang saluran pernafasan dan penularannya sangat cepat.
Sebelumnya Pemkot Malang menetapkan status KLB difteri per Juli 2023. Sedangkan, Dinas Kesehatan Jawa Timur mencatat, terdapat 51 kasus difteri dan empat kasus kematian akibat difteri, di Jatim hingga Maret 2023. Status KLB di Kota Malang akan dicabut jika tidak ditemukan kasus baru dalam tiga bulan sejak Juli.
Ketika itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan instruksi kepada Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, untuk mengoptimalkan surveilan difteri, polio, campak dan rubela, dengan melibatkan kepala dinas kesehatan di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Harapannya, surveilan bisa meningkatkan kewaspadaan dan respons dini terhadap penyakit yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tersebut. Gubernur menginstruksikan Kepala Dinkes Jatim agar berkordinasi intensif dengan Kadinkes di 38 kabupaten/kota untuk mengoptimalkan pelaksanaan surevilans Difteri dan PD3I lainnya.