Satu Tahun Memimpin, Sutiaji Prioritaskan Masalah Kemacetan
Komunitas Malang Peduli Demokrasi (MPD) menggelar dialog publik dalam rangka satu tahun kepemimpinan Wali Kota Malang, Sutiaji, dan Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko. Dalam kesempatan tersebut Sutiaji mengungkapkan akan memprioritaskan masalah kemacetan di Kota Malang pada 2020.
"Pada 2020 saya memprioritaskan untuk melakukan penanganan kemacetan di Kota Malang, dengan melakukan perbaikan di beberapa simpang jalan di Kota Malang," ujarnya di Hotel Pelangi, Kota Malang, Senin 18 November 2019.
Adapun beberapa simpang jalan yang dimaksud antara lain Simpang Lima Candi Panggung, Simpang Sardo, Simpang Mergan, Simpang Klayatan, Simpang Wisnuwardhana, dan Simpang Raya Bandulan.
"Apalagi saat ini sudah mulai dioperasikan exit Tol Pakis. Nanti manajemen lalu lintasnya akan kami atur lagi," terangnya.
Selain itu dalam forum tersebut, Sutiaji juga menyinggung soal perbaikan Jembatan Muharto, yang ketika dilakukan uji forensik kekuatannya hanya tersisa 40 persen.
"Jembatan Muharto itu akan memakai dana insidentil sebesar 1,5 miliar. Dana insidentil tersebut diambil dari biaya tak terduga tahun 2019," ujarnya.
Seperti diberitakan ngopibareng.id sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Malang, Hadi Santoso mengungkapkan, berdasarkan hasil uji forensik tim Fakultas Teknik (FT), Universitas Brawijaya (UB) menyatakan kekuatan Jembatan Muharto di Kelurahan Kedungkandang itu hanya 40 persen.
"Sudah kami cek uji forensik dari FT UB bahwa kekuatan jembatan ini cuma 40 persen dan tentu dalam proses akan terjadi penurunan terus kekuatannya," terangnya.
Hadi menambahkan, pihaknya telah membatasi kendaraan yang melewati Jembatan Muharto. Kendaraan dengan berat di atas 3 ton tidak diperbolehkan melintasi jembatan tersebut.
Selain itu, pemkot juga berencana untuk mengganti konstruksi Jembatan Muharto dengan beton. "Konstruksi bangunan Jembatan Muharto ini komposit, yaitu gabungan antara baja dengan beton. Ke depannya kami akan menggantinya dengan beton," ujarnya.
Tapi, realisasi pemugaran jembatan tersebut diperkirakan akan berlangsung pada 2021. Karena harus menunggu mekanisme anggaran daerah.
"Kami juga sudah minta bantuan dari pusat, tapi harus menunggu jawaban dulu. Apakah disetujui atau tidak, kita juga belum tahu," katanya.