Satu SSK Tentara Diterjunkan Pada TMMD ke-111 di Banyuwangi
Satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) anggota TNI akan diterjunkan dalam Program TNI manunggal membangun Desa (TMMD) ke-111 di Banyuwangi. TMMD merupakan program terpadu yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sasaran TMMD merupakan desa yang masih tertinggal, desa terpencil dan desa yang ada di perbatasan atau desa yang terdampak bencana.
Danrem 083 Baladhika Jaya, Kolonel Infanteroi Irwan Subekti mengungkapkan hal itu, usai membuka program TMMD ke-111 di Banyuwangi di Pendopo Saba Swagatha Blambangan, Selasa, 15 Juni 2021.
Menurutnya, TMMD ini merupakan program terpadu yang melibatkan unsur pemerintah dan non pemerintah termasuk masyarakat untuk membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya peningkatan status desa.
Pembangunan Jembatan di Banyuwangi
“Jadi sebenarnya sasaran TMMD ini sudah ditentukan adalah desa tertinggal, desa terpencil, desa perbatasan kemudian daerah yang terdampak bencana. Ini sasaran yang menjadi prioritas,” tegasnya.
Di Banyuwangi, menurutnya, sasaran TMMD meliputi pembangunan jembatan, pavingisasi, renovasi musala dan lain-lain. Kegiatan ini menurutnya, khususnya pembangunan jembatan untuk membantu masyarakat yang selama ini melewati jalan yang jauh sehingga memerlukan waktu yang lama.
“Diharapkan dengan TMMD ini bisa memangkas waktu sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat itu sendiri,” tegasnya.
Pada TMMD yang digelar mulai 15 Juni 2021 hingg 14 Juli 2021 ini akan terjunkan kurang lebih satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar 100 personil. Para personil yang diterjunkan berasal dari anggota Kodim 0825, Batalyon 527, Batalyon 514, Yonif 509, Yonkav 3, Yonzipur 5 dan Bintal Rem 083 Baladhika Jaya.
Sebenarnya, lanjut, Danrem, pada pihaknya berharap pada TMMD ini bisa melibatkan unsur-unsur matra yang lain yaitu matra darat, laut dan udara. Namun karena yang lokasinya jauh jadi hanya melibatkan TNI AD dan TNI AL saja.
Memangkas Pekerjaan Lebih Efektif
Menurutnya, melalui TMMD ini, pekerjaan yang dikerjakan pihak ketiga selama 90 hari atau 70 hari bisa dipangkas menjadi lebih singkat lagi. Sehingga program TMMD dipastikan bisa lebih hemat.
“Dengan program TMMD pekerjaan yang biasanya dikerjakan pihak ketiga bisa 90 hari atau 70 hari, dikerjakan oleh kita bisa 30 hari. Ini bisa menghemat waktu tenaga dan biaya,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Asisten Pemerintahan Banyuwangi, Sih Wahyudi menyatakan, selama ini, sinergi antara pemkab Banyuwangi dengan TNI dan stake holder lain sudah berjalan dengan baik. Menurutnya, TMMD sangat berguna dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Untuk program non-fisik kami juga berterima kasih dengan program ini. Karena penyuluhan baik kesehatan, hukum, sosial, budaya ini terus dilakukan sehingga masyarakat merasa nyaman dan terlindungi,” ujarnya.
Usai membuka program TMMD, Danrem dengan didampingi Dandim 0825 Banyuwangi meninjau lokasi TMMD ke-111 di Desa Kebaman, Kecamatan Srono. Mereka melihat langsung pelaksanaan pembangunan jembatan yang akan menghubungkan tiga Kecamatan yakni Kecamatan Srono, Kecamatan Muncar dan Kecamatan Cluring.
Advertisement